Bahkan, Ahmad Dahlan menegaskan bahwa komunikasi akan dibangun melintasi agama. "Gerakan dakwah dan kemanusiaan universal ini memastikan bahwa kita bergerak bersama-sama dengan berbagai komunitas lintas agama dalam jangka panjang," katanya.
Turut hadir memberikan tausiyah, Dadang Kahmad, selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan juga pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah pada periode 2005-2010.
Dadang mengingatkan umat Islam bahwa tantangan di masa depan bukan hanya seputar perbedaan agama, tetapi juga terkait dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan revolusi industri yang tengah berlangsung.
Saat ini, telepon pintar menjadi salah satu bukti kemajuan teknologi yang mampu mengubah pola perilaku masyarakat. Selain itu, umat Islam juga harus waspada terhadap penetrasi ideologi asing yang sulit dicegah, seperti LGBT, ateisme, feminisme, dan sebagainya.
"Dalam hal keagamaan yang kosong, kita juga harus waspada," ungkap Dadang. "Ada individu yang mengaku beragama, namun pada akhirnya tindakan mereka tidak mencerminkan nilai-nilai agama sehingga mereka terlibat dalam kasus kriminal dan berakhir di penjara."
Selain itu, Dadang juga menyoroti masalah perubahan iklim yang semakin memburuk, menyebabkan peningkatan suhu dan kerusakan lingkungan, serta menghadapi potensi kekurangan pangan di masa depan.
Oleh karena itu, tema peringatan hari lahir Muhammadiyah tahun sebelumnya adalah tentang penyelamatan lingkungan, menegaskan keinginan organisasi ini untuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah tersebut.
"Dengan semangat kebersamaan, ayo kita berinteraksi, saling mendukung, dan menyayangi satu sama lain. Mari kita memberikan dengan hati yang tulus, membina kesabaran, dan mengendalikan emosi. Semua ini adalah kunci dari silaturahmi," tegas Dadang.
Sementara itu, dalam sambutannya, Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, M Kautsar Boesoirie, mengungkapkan apresiasinya atas kehadiran para undangan yang memenuhi Aula Masjid Raya Mujahidin. Ini merupakan bukti dan langkah awal yang baik untuk menjalankan gerakan kolaboratif yang digagas oleh PWM Jawa Barat.
"Jalan-jalan ke Italia, mampir dulu ke Hungaria; selamat datang hadirin yang mulia, semoga tetap sehat dan ceria. Tengok gadis cantik berkerudung, berlenggak-lenggok sambil bersenandung; selamat datang di Kota Bandung, tempat hari tua berlindung. Sekali lagi selamat datang dan mohon maaf bila ada kekurangan," ucap Boesoirie seraya disambut tepuk tangan meriah hadirin.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H