Milad Muhammadiyah kata Haedar merupakan momentum untuk tazkirah atau mengenang bagaimana jejak langkah Muhammadiyah pada masa lalu. KH Ahmad Dahlan, Nyai Walidah, dan Muhammadiyah generasi awal, lanjut Haedar, mampu menerjemahkan Islam bukan hanya pada hal-hal yang bersifat normatif.
KH Ahmad Dahlan mampu menerjemahkan sesuatu yang normatif itu menjadi hal yang aktual, nyata, mewujud, dan mampu dipraktikkan sehari-hari. "Waltakum minkum" dalam QS Ali Imran ayat 104 dimaknai oleh KH Ahmad Dahlan sebagai "hendaklah kamu menjadi segolongan umat".
Umat yang terhimpun
Segolongan umat itu ternyata bukan umat sembarangan, bukan umat secara umum, melainkan umat yang terpilih. Kenapa umat terpilih? Karena mereka punya tugas dan tanggung jawab yang sangat besar.
Tugas mereka adalah yad 'uuna ilalkhair, wa ya muruuna bil ma'ruuf, dan wayan hauna 'anil munkar. Ujungnya mereka akan memperoleh kebahagiaan, keburuntungan, dan kejayaan di dunia hingga akhirat.
"Oleh karena itu, KH Ahmad Dahlan menerjemahkan bahwa umat ini tidak boleh sembarangan. Mereka harus dihimpun dalam sebuah organisasi yang bernama Muhammadiyah. Dari kata waltakum minkum KH Ahmad Dahlan menerjemahkannya jauh dan menjadi organisasi. Organisasi itu merupakan himpunan orang yang teratur dengan baik, ada prinsip nilainya, ada sistemnya yang mengatur, dan ada tujuannya," tandas Haedar.
Tambahan informasi, resepsi milad 111 tahun Muhammadiyah yang digelar PDM Kota Bandung ini dihadiri kurang lebih sembilan ratus warga Muhammadiyah Kota Bandung. Mereka terdiri atas PCM, PCA, ortom, pelajar, mahasiswa, simpatisan, dan sebagainya.
Di samping resepsi milad, pada kesempatan ini juga ada pengumuman berbagai lomba kegiatan milad Muhammadiyah. Dari mulai badminton, tenis meja, futsal, melukis, pidato, tumpeng, dan berbagai kegiatan lainnya.
Ada juga penyerahan secara simbolis bantuan kemanusiaan sebanyak Rp 178.907.789 dari warga masyarakat Muhammadiyah Kota Bandung kepada Lazismu. Kemudian ada prosesi penyerahan SK dari PDM/PDA Kota Bandung kepada para PCM/PCA.***(FA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H