Mohon tunggu...
sudarman
sudarman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

perkenalkan nama saya Sudarman, biasa di sapa darman yang keseharian saya banyak menghabiskan waktu di ruang kotak yang berukuran 4x6 untuk membaca buku dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mawar yang Berduri

2 Desember 2022   09:01 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:10 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

setelah pihak penyelenggara selesai, sampailah pada giliran peserta yang memperkenalkan diri nama, asal suku dan pendidikan terakhir dan semua peserta dari latar belakang pendidikan yang luar biasa, bahkan hampir sebagian peserta berkiblat pendidikan di kota pelajar yaitu Yogyakarta..

Namun, setelah perkenalan itu selesai ada yang berbeda dari ruangan tersebut bukan ruanganya tapi peserta pelatihan yang membuat ruangan itu jadi berbeda. ada satu sosok yang membuat pemuda yang baru berhijrah itu seakan seakan meruntuhkan pertahanan keimanan dia yang selama ini dia jaga.

bagaimana tida. sosok itu membuat jiwanya begetar, dunianya seakan terfokus pada senyuman indah yang dia hiasa lesung pipih.

sosok itu. adalah salah satu peserta pelatihan pada kegiatan tersebut namanya Anastasia, gadis yang cukup sederhana cerdas serta ketika di pandang niscaya akan menjadi fitnah bagi kaum lelaki di karenakan kecantikan yang ketika dia senyum kecantikan itu bertambah pula.

gadis itu berasal dari daerah yang pertama kali Islam masuk ke Sulawesi tenggara, yaitu Buton tidak heran kalau kecantikan serta darah Portugis mengalir di tubuhnya.

hari-hari pun berlalu, pemuda ini pun semakin meras ada yang aneh dengan jiwanya dia merasa sosok gadis berdarah Portugis itu telah masuk dan menjelma di pikiran dia di kalah pagi dan petang.

sampai suatu ketika yang di takutkan oleh pemuda yang baru berhijrah pun terjadi, tembok pertahanan keimana dia yang selama ini dia jaga akhirnya runtuh luluh lantah karena sosok gadi berdarah Portugis itu.

hawa nafsunya pun memberontak, jiwa dan raga pun sudah tidak bisa di kontrol ada di pikiran dia hanya sosok gadis berdarah Portugis itu. seoakan sudah menjadi racun yang berubah menjadi jandu.

waktupun berlalu, komunikasipun terjalin yang harom sudah menjadi halal di karenakan racun telah menjadi jandu. ke labilan bahkan kadang pemuda itu menjadi seperti anak kecil di hadapan gadis berdarah Portugis tersebut itu akibat dari racun yang sudah masuk ke dalam organ tubuh yang paling sensitif yang paling perasa dari semua organ yaitu hati.

sampai pada suatu ketika dari perkenalan yang singkat itu menghadirkan suatu ingatan yang akan abadi sampai akhir hayat oleh pemuda yang berhijrah itu.

ketergelinciran dan tidak kokohnya iman di karenakan pemuda itu hanyalah manusia yang biasa yang senantiasa terus berbenah menjadi lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun