Mohon tunggu...
Cerpen

Waktu Berharga

13 Februari 2019   17:06 Diperbarui: 13 Februari 2019   17:16 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akupun menjabat tangannya "iya , Karin." Ucapku seolah sebelumnya tidak mengenali Vino sambil tersenyum. Walaupun lebih banyak terdiam tetapi perjalanan ini sangat menyenangkan bagiku hingga tidak terasa 2 jam berlalu kamipun tiba di tempat tujuan pertama kami Candi Borobudur.

Satu persatu anak anak berhamburan ke area candi, begitu juga aku dan Elsa, walaupun perjalanan kami cukup melelahkan, tetapi rasa lelah itu seketika hilang ketika melihat bangunan yang indah berdiri dihadapan kami, kebetulan itu adalah kali pertamanya aku kesana. Sambil mencatat sedikit sedikit hal yang berhubungan dengan candi borobudur, kami sesekali menyempatkan diri untuk mengabadikan kenangan disini. "waaaah, sumpah keren banget disini, kebayang gak sih gimana orang dulu kok bisa buat bangunan yang keren banget kaya gini?" antusias Elsa yang tidak henti hentinya berdecak kagum mellihat bangunan megah ini. 

"Eh karin dari tadi gue gak liat farel, lu ada liat gak?" mata Elsa kesana kemari mencari Farel sosok idaman yang selalu dia perhatikan dari kejauhan. "gak ada tuh, gue liat dia cuman sebelum kita berangkat, udah itu aja." Balasku. 

"Ah liat tempat yang indah gini gue jadi lupa sama Farel." Kami terus berjalan jalan melihat candi candi di sekitar. Walaupun bukan hari libur, tetapi banyak orang yang juga mengunjungi tempat indah ini. "eh itu Farel" mataku menangkap sosok yang dari tadi dicari Elsa. " mana? Ahh iya yaa, kesana yukk rin ! eh tapi tunggu!" tiba tiba saja ada seorang cewek yang mendekat dan langsung merangkul lengan Farel. 

"Eh apa apaan tuh cewek maing nyosor aja" aku kaget melihat situasi ini, terlebih lagi Elsa, dia diam mematung sesaat lalu berlari meninggalkanku. "elsaaa! Elsaa tunggu!!" aku mengejar elsa. "elsa" tanganku meraih elsa. 

Elsa melihat kearahku dengan matanya yang sudah berkaca kaca. " karinnnn" akhirnya elsa menangis dihadapanku, aku tidak tahu harus bicara apa untuk menenangkannya, aku hanya bisa memeluk tubuhnya, baru pernah ku lihat sosok yang setiap harinya selalu ceria, bicara yang bebas tanpa beban menangis dalam rangkulanku.

Setelah Elsa selesai menangis, aku tidak tahu harus bagaimana memulai percakapan, sesaat suasana menjadi hening dan canggung hingga akhirnya Elsa memulai percakapan. "cengeng banget gue, gitu aja nangis alaah, cowok banyak kok di dunia ini, gue cantik, Farel juga gak ganteng ganteng amat , biasa aja ah, toh dia juga gak pernah sekalipun ngelirik gue apalagi mikirin gue." Elsa berbicara kepada dirinya sendiri, menghibur diri. Aku hanya tersenyum melihat Elsa lalu kami melanjutkan jalan jalan kami.

Kini suasana menjadi seperti biasa seolah olah tidak ada yang terjadi, Elsa kembali menjadi gadis yang ceria. Kami berjalan jalan mengelilingi candi, tiba tiba ada Vino menghampiri kami. "foto bareng yuk!" ajak Vino yang sukses membuat jantungku berdegup tidak karuan, walaupun yang dia ajak bukan hanya aku tetapi juga Elsa. Menggunakan kamera ponsel kamipun mengabadikan momen disini. 

"1 2 senyum" cekrek, kami tersenyum kearah kamera. "elsa, mata lu kok bengkak? Lu habis nangis ya?" ucap Vino yang terlihat sangat perhatian kepada Elsa. " eh nggak apa apa kok, tadi cuman kemasukan debu aja." Balas Elsa seperti merasa tidak enak kepadaku dan aku merasa sedikit canggung. "yaudah lain kali hati hati ya!" balas vinu lagi. 

Elsa hanya mengangguk. "gue boleh jalan sama kalian kan?" tanya Vino yang kebetulan menoleh ke arahku. "iya boleh kok." Balasku. "apa gak ganggu kalian? Soalnya kalian selalu berdua kek orang pacaran aja." Ucap Vino dengan hati hati. "hahaha ya enggak lah, yakali kita pacaran." Ucapku. "jadi selama ini lo nganggep gua apa kalo bukan pacar, gue kecewa ternyata gue gak dianggap." Ucap elsa seolah olah kecewa. 

Lalu kami semuanya tertawa dan melanjutkan jalan jalan bertiga. Aku sangat senang karena kali ini aku bisa menjadi sangat dekat dengan Vino yang selama ini hanya menjadi hayalan, kami berbicara, tertawa , selfie seolah olah kami sudah sangat akrab. Tidak terasa waktu berlalu hingga pukul sudah menunjukan pukul 3 sore, kami semua naik bus dan segera  berangkat ke pantai Sundak yang memakan waktu kira kira 1 jam dari Candi Borobudur ,di sanalah nanti kami akan menghabiskan malam dengan mendirikan tenda tenda di tepi pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun