Kecerdasan emosional memainkan peran penting dalam bagaimana seseorang mendapatkan uang, mengelola keuangan, dan mencapai kesejahteraan finansial. Menyadari pentingnya aspek ini, Sucor Sekuritas kembali mengadakan acara Stalk di awal tahun 2025 untuk memberikan wawasan mendalam kepada para investor dan trader tentang hubungan antara kecerdasan emosi dan keberhasilan dalam pengelolaan keuangan.
Diselenggarakan secara on-site pada 18 Januari 2025 di Hall Room Sucor Sekuritas, acara ini menghadirkan Idayanti Sudiro, Founder Financial Wisdom Academy yang akrab disapa Okky, sebagai narasumber utama. Stalk sukses menarik puluhan peserta dari berbagai kalangan yang ingin memahami lebih jauh bagaimana kecerdasan emosional dapat membantu mereka membuat keputusan keuangan yang lebih bijak, bahkan di tengah tekanan pasar yang fluktuatif.
Dalam sesi tersebut, Okky menjelaskan bahwa keseimbangan emosional, kesehatan mental, dan energi positif adalah fondasi penting yang memengaruhi kualitas pengambilan keputusan finansial. "Keseimbangan emosional dan energi yang positif tidak hanya berdampak pada kesejahteraan fisik, tetapi juga membantu kita berpikir lebih jernih, mengevaluasi risiko dengan matang, dan membuat keputusan finansial yang lebih cerdas," ujar Okky. Ia menekankan bahwa kecerdasan emosional diperlukan tidak hanya dalam pengelolaan keuangan pribadi, tetapi juga dalam membantu klien mencapai kesejahteraan finansial yang berkelanjutan.
Selain itu, Okky juga membahas peluang dalam pengelolaan keuangan yang muncul ketika seseorang dapat memanfaatkan kondisi pasar yang terkoreksi, dengan keputusan yang didasarkan pada analisis yang matang dan keseimbangan emosional yang terjaga.
Hal senada juga disampaikan oleh Head of Online Trading Sucor Sekuritas, Daniel Wiguna, yang memberikan pandangannya bahwa koreksi pada saham-saham blue chip justru dapat menjadi momentum yang tepat untuk menumbuhkan aset melalui investasi saham yang benar. Namun, ia menekankan bahwa memanfaatkan peluang ini memerlukan kecerdasan emosional yang matang, karena fluktuasi pasar sering kali memicu reaksi emosional yang dapat mengaburkan pengambilan keputusan strategis.
"Ketika saham-saham unggulan mengalami koreksi, ini adalah peluang emas bagi investor untuk masuk dengan valuasi yang lebih menarik. Namun, tentu saja, strategi yang benar sangat diperlukan, termasuk memahami fundamental perusahaan, melihat potensi pertumbuhan jangka panjang, dan disiplin dalam mengelola risiko," ujar Daniel.
Ia juga menambahkan bahwa diversifikasi portofolio dan konsistensi dalam investasi menjadi kunci untuk memaksimalkan hasil dalam jangka panjang. Pemahaman dan pendekatan yang strategis ini diharapkan dapat membantu para investor, terutama generasi muda, dalam membangun aset mereka dengan lebih efektif di tengah fluktuasi pasar.
