Mohon tunggu...
Sucor Sekuritas
Sucor Sekuritas Mohon Tunggu... Lainnya - Sucor Sekuritas

PT Sucor Sekuritas was established in Surabaya in 1989. In a short period of time, Sucor Sekuritas earned a reputation as one of the leading companies in equity and finance brokerage as well as investment banking. As we progressed, we grew our scope of services, expanding to asset management services and online trading. Having an impeccable track record throughout our 30 years in the industry, Sucor Sekuritas strives to build and support the Indonesian capital market. We are constantly renewing our spirit to be more creative, agile and modern in order to keep up with market growth, thus enabling us to deliver the best service and performance for our customers and partners.

Selanjutnya

Tutup

Financial

BREN Catatkan Pertumbuhan Solid Revenue US$ 441 M

17 Januari 2025   10:39 Diperbarui: 17 Januari 2025   10:39 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster CTalks Sucor Sekuritas bersama BREN

Energi bersih adalah kunci menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Transisi menuju energi terbarukan adalah langkah penting untuk menghadapi tantangan lingkungan saat ini, terutama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif dari penggunaan energi fosil. Dengan menggantikan sumber energi konvensional seperti batu bara dan minyak dengan panas bumi, energi surya, angin, dan biomassa.

Melihat peluang besar ini, PT Barito Renewables Energy (BREN) hadir untuk mendorong percepatan adopsi energi terbarukan, menggantikan energi fosil yang selama ini mendominasi. BREN sendiri merupakan perusahaan yang berdiri sejak 2018 dan berhasil melantai di bursa efek pada tahun 2023.

Dalam Corporate Talks bersama Sucor Sekuritas 15 Januari 2025, BREN memaparkan performa solid mereka sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024 (9M24) dengan pendapatan mencapai USD 441 juta yang 96%-nya berasal dari geothermal dan 4% dari energi angin. EBITDA BREN tercatat sebesar USD 377 juta dengan margin mencapai 85%, serta laba bersih USD 86,1 juta dengan net profit margin 20%.

Sebagai salah satu produsen energi geothermal terbesar di Indonesia, BREN mengoperasikan beberapa pembangkit utama Geotermal seperti di Salak (381MW) , Darajat (274,5 mw), dan Wayang Windu (230,5 MW) yang berlokasi di Jawa Barat dengan total kapasitas terpasang mencapai 886 MW. Lalu juga dengan pembangkit tenaga angin yang berlokasi di Sidrap I dan Lombok.

Keberhasilan BREN sebagai perusahaan energi terbarukan ditunjukkan melalui kontribusi sebanyak 17% atau setara 6845 GWh pada tahun 2022 dalam memenuhi kebutuhan listrik Jawa Barat.

BREN turut menjelaskan strategi pertumbuhannya untuk menjadi pemimpin energi terbarukan di Indonesia, yang meliputi: Optimalisasi kinerja pembangkit, dengan target kapasitas terpasang mencapai 961 MW, Penambahan kapasitas energi terbarukan, termasuk 770-1.425 MW dari geothermal dan 318 MW dari angin dan ekspansi internasional melalui akuisisi proyek-proyek energi terbarukan.

Dalam tahun ini  BREN juga akan Menambah 41 MW kapasitas panas bumi atau geotermal pada tahun 2025. "Di tahun 2025 ini kita akan dari 886 mega watt kapasitas kami panas bumi kita akan menambah 41 lagi, dan untuk pembangkit angin di 2026."papar Merly Selaku Chief Financial Officer PT Barito Renewables Energy.

 Selain itu BREN juga akan mengembangkan proyek energi angin di Sidrap 2, Sukabumi, dan Lombok, dengan target tambahan 318 MW. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2025-2027, mendukung kapasitas total yang direncanakan sebesar 2.000 MW hingga 2030.


Check CTalks Video Here!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun