Dalam rangka menjalin hubungan erat dengan para emiten di pasar saham Indonesia, Sucor Sekuritas mengadakan C-Talks Spesial yang menghadirkan salah satu pilar penting di sektor perbankan Indonesia yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Ctalks spesial dengan BBRI disambut hangat oleh antusias Cuan Troopers dengan diikuti oleh 250 lebih penonton dan dihadiri oleh CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya.Â
"Kami melihat beberapa minggu terakhir terjadi aktivitas sell-off besar dari investor asing akibat penurunan weighting MSCI untuk Indonesia dari 2% ke 1%. Hal ini memengaruhi sektor perbankan, termasuk BBRI, yang mengalami tekanan signifikan. Namun, saat ini saham BBRI telah rebound dari support kuat di 4210. Melalui C-Talks Spesial ini, kami mengajak para Cuan Troopers untuk memahami kondisi fundamental Bank BRI. Kami percaya sektor perbankan tetap menarik dan memiliki potensi besar di tengah valuasi yang sangat atraktif," ujar CEO Sucor Sekuritas.Â
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), kembali menunjukkan kinerja positif dalam sembilan bulan pertama tahun 2024. Secara konsolidasi, BRI mencatatkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp45,36 triliun, tumbuh 2,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp44,21 triliun. Berdasarkan laporan keuangan, pencapaian ini didukung oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp107,75 triliun, meningkat 4,6% secara tahunan (yoy) dari Rp103,01 triliun pada tahun sebelumnya. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21% yoy hingga September 2024.Â
Dari total tersebut kredit yang disalurkan ke sektor UMKM mencapai Rp1.105,70 triliun atau sekitar 81,70% dari keseluruhan portofolio kredit. Kualitas kredit BRI pun tetap in line terbukti dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross di level 3,04% dan NPL net sebesar 0,84%. Selain itu, rasio pencadangan NPL (NPL coverage) tercatat sebesar 215,44%. Dalam hal penghimpunan dana, BRI berhasil membukukan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.362,42 triliun pada kuartal III-2024, naik 5,59% yoy dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1.290,28 triliun. Dari jumlah tersebut, komposisi dana murah (Current Account Saving Account/CASA) mencapai 64,17%.Â
Rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) tercatat sebesar 89,18% per kuartal III-2024, mencerminkan efisiensi dalam pengelolaan likuiditas. Sementara itu, total aset BRI juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 5,94% yoy mencapai Rp1.961,92 triliun pada periode yang sama. Pencapaian yang diraih oleh BRI tersebut juga dinyatakan dalam hal pembagian dividen. "Kami memproyeksikan akan membagikan dividen di tahun depan atas kinerja tahun ini sebesar 85% kepada para investor." Ungkap Siaga Ridha Utama Selaku Head of Departemen Shareholder Management PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk dalam IG Live Ctalks bersama Sucor Sekuritas (22/11/24).Â
Terkait dengan strategi di era digitalisasi, BRI juga menggunakan langkah inovatif untuk memitigasi risiko gagal bayar khususnya di segmen mikro dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) di BRISpot untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko gagal bayar, dan memastikan inklusi keuangan yang lebih luas di segmen mikro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H