Mohon tunggu...
Sucor Sekuritas
Sucor Sekuritas Mohon Tunggu... Lainnya - Sucor Sekuritas

PT Sucor Sekuritas was established in Surabaya in 1989. In a short period of time, Sucor Sekuritas earned a reputation as one of the leading companies in equity and finance brokerage as well as investment banking. As we progressed, we grew our scope of services, expanding to asset management services and online trading. Having an impeccable track record throughout our 30 years in the industry, Sucor Sekuritas strives to build and support the Indonesian capital market. We are constantly renewing our spirit to be more creative, agile and modern in order to keep up with market growth, thus enabling us to deliver the best service and performance for our customers and partners.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sektor Komoditas, Emas dan Energi Menarik untuk Dilirik

22 Oktober 2024   15:25 Diperbarui: 22 Oktober 2024   16:57 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sucor Sekuritas kembali menggelar acara Trading Bareng (Trabar) pada Oktober ini, menghadirkan influencer pasar modal Helen Felicia, founder Satset Community. Trabar berlangsung di kantor cabang Altira, Jakarta Utara, pada Selasa (17/10/24), diikuti puluhan peserta offline dan online. Selama acara, Helen Felicia memandu aktivitas trading dan memberikan edukasi mengenai analisis dan prediksi trading

"Seru banget! Pesertanya sangat antusias bahkan banyak peserta yang datang dari luar kota juga, beberapa sudah bisa trading Sat Set juga. Semoga ke depannya Trading Bareng seperti ini bisa hadir di banyak kota agar lebih banyak lagi yang bisa ikut berpartisipasi," ujar Helen.

Pada trabar ini, Helen juga berbagi wawasan terkait saham-saham pilihan yang menarik untuk diinvestasikan di bulan Oktober. Menurutnya, saham-saham dari sektor perbankan masih menarik untuk dikoleksi saat terjadi koreksi terutama menjelang rilis laporan keuangan kuartal ketiga pada akhir bulan ini. "Saham-saham big bank masih menarik dikoleksi ketika koreksi. Ditambah akan rilisnya laporan keuangan Q3 saham perbankan di akhir Oktober nanti," jelas Helen.

Helen juga memberikan pandangannya mengenai sektor komoditas, emas, dan energi yang masih memiliki potensi kenaikan (upside). "Saham emiten emas seperti ANTM dan PSAB sangat menarik dengan kenaikan harga emas yang mencapai all-time high (ATH). Sektor yang berkaitan dengan minyak seperti TAPG, ELSA, dan MEDC juga masih memiliki potensi, serta saham-saham nikel yang juga patut diperhatikan," tambah Helen.

Saham emiten batubara juga mulai dilirik menjelang musim dingin, di mana kebutuhan batubara diprediksi akan meningkat dikarenakan kebutuhan menyambut musim dingin.

Selain itu, saham-saham yang berkorelasi dengan pelantikan presiden terpilih juga dinilai memiliki potensi kenaikan. "Saham-saham yang berkaitan dengan pelantikan presiden terpilih sangat menarik untuk diperhatikan dan memiliki potensi upside, misalnya saham TOBA," ujar Helen. Sektor properti pun masih menjanjikan, dengan saham seperti PANI dan BSDE sebagai contoh yang layak dipertimbangkan.

Terkait proyeksi IHSG, Helen memprediksi potensi koreksi sehat setelah rebound dari 7450. "IHSG setelah rebound dari 7450 sudah mulai rawan terjadi koreksi sehat. Apabila terjadi koreksi sehat, bisa perhatikan sektor perbankan, komoditas, dan energi untuk memanfaatkan momentum beli dengan metode buy on weakness," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun