Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,2% ke posisi 7.727 pada sesi 1 hari ini (23/9/24). Sektor infrastruktur, transportasi, dan kesehatan menjadi penyebab pelambatan gerak IHSG dengan penurunan masing-masing 1,95%, 0,31%, dan 0,27%. Sebelumnya, IHSG sempat menguat 0,53% ke 7.872, mendekati level psikologis 7.900 pada pekan lalu usai BI dan The Fed memangkas suku bunga acuan menjadi 6,00%, deposit facility ke 5,25%, dan lending facility ke 6,75%.
Pergerakan IHSG yang terbilang fluktuatif tidak menyurutkan semangat Sucor Sekuritas dalam memberikan edukasi mengenai pasar modal. Salah satu acara rutin yang digelar adalah S-Talk. Stalk kali ini menggandeng financial influencer Handi Erawan Founder House of Traders Community dengan tema "Membangun Mental Trading Terhadap Perubahan Market". Event ini berlangsung pada 21 September 2024 di War Room Sucor Sekuritas.
Acara ini disambut antusiasme oleh para Cuan Troopers dari berbagai daerah yang bersemengata mendapatkan kesempatan ekslusif untuk mendengarkan cara untuk membangun mental trading di tengah adanya perubahan market.
"Terima kasih buat Sucor Sekuritas sudah mengadakan acara seperti ini, dengan acara seperti ini, kita memiliki wadah untuk bisa sharing tentang dunia investasi." Ungkap Handi Erawan.
Di tengah perubahan market utamanya ditambah adanya pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan BI Handi Erawan berpendapat
"Inflow yang terjadi tidak hanya ke IHSG, namun juga ke obligasi kita, terlihat juga obligasi jangka pendek rata-rata menguat di atas harga PAR, misalnya untuk tenor 1 tahun, sudah menguat ke level 104 (4%). Kedepannya ketika obligasi sudah peak, maka pelan-pelan flow akan keluar dari obligasi menuju saham yang dengan fundamental bagus dan memiliki dividen yield yang bagus pula. Ketika di momen itu, maka pasar IHSG akan mulai ramai oleh perdagangan. So, Â jika ada terjadi koreksi pada IHSG, bisa perhatikan saham-saham bluechip untuk memanfaatkan momentum Entry." Ungkap Handi
Terkait stockpick untuk kedepannya, Handi Erawan menyarankan sektor perbankan dengan emiten ARTO, BNGA dan BBRI, lalu juga sektor manufaktur seperti ASII dan terakhir ada sektor CPO LSIP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H