Mohon tunggu...
Suci Suryani
Suci Suryani Mohon Tunggu... Dosen - Suci Suryani

Gender Study

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stop Kekerasan Seksual

3 Juni 2021   07:41 Diperbarui: 3 Juni 2021   15:02 1961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dengan alasan yang diadakan oleh AF bahwa RRN bersikap kasar padanya menjadi pembenaran tindakan penindasan dengan menceraikan RRN sewaktu hamil. Yang sesungguhnya adalah kuasa untuk memenuhi hasrat cintanya pada NC melegalkan AF untuk melakukan penindasan pada RRN sehingga menceraikan RRN dan menikahi NC sebelum proses perceraian diputuskan.

Ikatan Virtual Netizen 

Merespon pada unggahan rangkaian penindasan yg dilancarkan AF pada RRN di instagram RRN, netizen menuliskan komentar-komentar menunjukkan empati dan solidaritas untuk figur yang di-follow. Suara-suara pembelaan netizen di kolom komentar di berbagai media sosial yang menampilkan epik kehidupan rumah tangga RRN dan AF berparade hingga mencapai ratusan. 

Suara pembelaan netizen tidak saja dari gender perempuan, laki-laki pun larut dan  semangat  dengan suara pembelaan tersebut untuk peliknya masalah yang dihadapi oleh RRN. Netizen dengan sigap memberikan dukungan moril spirituil untuk RRN yang mengalami keguncangan psikologi akibat tindakan semena-mena AF melakukan rentetan bentuk penindasan seksime (sexist oppression).

Unggahan komentar netizen di instagram official RRN tanpa diketahui perbedaan latar belakang mereka secara bergantian memberikan semangat, membesarkan hati, mememberikan doa, membela, memuji, dan lain sebainya untuk RRN. Dalam hal ini bell hooks (1984) menjelaskan bahwa tidak munculnya perbedaan latar belakang netizen membuat mereka menjadi satu mengobarkan spirit kebersamaan bersama-sama NNR melawan penindasan seksisme.

Komentar-komentar positif membangun netizen bergender laki-laki di medsos tersebut dilakukan sebagai bentuk perwujudan empati untuk RRN. Hal ini disebut oleh bell hooks (1984) sebagai comrades (teman) untuk kaum perempuan yang berjuang melawan ketidakadilan gender. Suara-suara mereka adalah turut serta memperhatikan posisi perempuan yang menjadi korban penindasan seksisme dan bersama perempuan mencapai tujuan yang sama yakni menghentikan penindasan seksisme.

Tanggapan-tanggapan positif yang berisi solidaritas dari netizen untuk setiap unggahan postingan penderitaan seksisme yang dialami RRN memperkuat hubungan virtual netizen dan RRN. Kemudian menumbuhkan the spirit of power in unity (bell hooks, 1984), yakni semangat kekuasaan dalam kebersamaan. 

Solidaritas ini yang menjadi energi besar untuk perjuangan melawan seksisme. Bahkan kekuatan solidaritas mampu melenyapkan rintangan-rintangan untuk mempersatukan perempuan dengan latar belakang yang berbeda demi untuk mencapai satu misi mereka, yakni mengakhiri penindasan seksisme.

Perubahan Persepsi Kekuasaan

Dukungan perlawanan yang dilakukan netizen untuk RRN menjadi motor bagi RRN untuk terus bergerak maju melawan ketidakadilan gender yang dialami RRN. Saat tawaran untuk melakukan tes DNA gratis bagi bayi Nio diberikan oleh Maia Estianti (ME) dan direpost oleh RRN, netizen membanjiri kolom komentar dengan tulisan-tulisan ucapan syukur bahwa satu langkah konkrit bentuk perlawanan terealisasi. Hal ini membuktikan ketidakgentaran RRN  untuk menerima tantangan AF bahwa bayi Nio adalah darah dagingnya. 

Juga sanggahan jawaban RRN saat diwawancara oleh ME tentang dirinya yang open BO sangatlah kritis, bahwa adakah yang mau melakukan kegiatan seksual dengan perempuan hamil? Selang beberapa hari Nikita Mirzani (NM) mendatangi RRN memberikan tawaran untuk membantu RRN menempuh jalur hukum atas tindakan KDRT yang dilakukan AF. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun