Mohon tunggu...
Suci Ramadhan Setiawan
Suci Ramadhan Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa di Universitas Brawijaya, Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknik Bioproses. Saya tertarik akan topik yang membahas bagaimana mikroba memengaruhi dampak positif bagi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa MMD Kelompok 38 FTP UB Kreasikan Selai dari Kulit Melon sebagai Penerapan Zero Waste di Desa Bulus

31 Juli 2024   21:30 Diperbarui: 5 Agustus 2024   16:44 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monitoring dan Evaluasi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) (Dok. Pribadi)

MMD atau Mahasiswa Membangun Desa merupakan salah satu kegiatan KKN yang diadakan oleh Universitas Brawijaya. Pada tahun 2024, Fakultas Teknologi Pertanian mengadakan serentak MMD Fakultas yang berlokasi di Kabupaten Tulungagung di 45 Desa untuk 45 kelompok. MMD Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya berlangsung pada tanggal 6 Juli hingga 20 Juli 2024. Kelompok 38 mendapatkan lokasi di Desa Bulus, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Bandung. Program ini melibatkan mahasiswa serta dosen yang menghadirkan berbagai kegiatan meliputi edukasi, pelayanan kesehatan, serta perawatan lingkungan.


Kegiatan yang berlangsung selama dua minggu, Desa Bulus merupakan pusat perhatian kegiatan Mahasiswa Membangun Desa FTP UB dengan Kiki Fibrianto STP., M. Phil., Ph.D  sebagai Koordinator Dosen Pembimbing Lapang kelompok 38. Desa Bulus adalah salah satu fokus utama dari kelompok 38 untuk membuat perubahan dan inovasi kreatif untuk desa. Kegiatan MMD yang merupakan salah satu bagian dari kegiatan unggulan program FTP guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal ini sesuai dengan SDGs nomor 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta SDGs nomor 15 mengenai ekosistem daratan. Dua SDGs ini dapat diterapkan melalui lingkungan sekitar terutama pada masyarakat dan anak-anak sekolah dasar.


Dengan banyaknya hasil potensi pertanian di Desa Bulus yang mencakup padi, bawang merah, melon, semangka, jagung, dan cabai tentunya beberapa produk tersebut dapat diolah menjadi produk akhir bernilai tinggi. Hal ini disebabkan oleh pengolahan yang kurang efektif. Masyakarat umumnya hanya mengonsumsi produk pertanian tersebut atau menyalurkannya ke pasar. Di sisi lain, hal ini memengaruhi ekosistem sebab limbah pertanian menjadi menumpuk karena tidak adanya pengolahan lanjut. Salah satu hal yang menjadi fokus dalam produk pertanian kali ini adalah buah melon.


Kegiatan sosialisasi inovasi ini dilakukan di tiga tempat, yaitu posyandu, SDN 1 Bulus, dan SDN 2 Bulus. Kegiatan di posyandu yang yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga meliputi pematerian serta demonstrasi singkat mengenai tahapan pembuatan selai kulit melon. Kegiatan ini diikuti dengan antusias sebab ibu rumah tangga dapat mencoba hasil selai kulit melon yang sudah dibuat. Selain itu, sosialisasi tersebut diikuti dengan penyebaran pamflet sehingga materi dan tahapan bisa dibaca dan diikuti di rumah masing-masing. Untuk kegiatan di SDN 1 Bulus dan SDN 2 Bulus dilaksanakan pada tanggal 16 Juli dan 18 Juli menekankan terhadap pemahaman para siswa mengenai zero waste sedari dini sehingga dapat mengurangi limbah pertanian dari lingkungan sekitar dengan metode yang sederhana. Sosialisasi kepada para siswa pun memaparkan materi mengenai pemanfaatan keseluruhan bagian produk pertanian sehingga bemanfaat untuk manusia, hewan, dan lingkungan.

Sesi Tanya Jawab di SDN 2 Bulus (Dok. pribadi)
Sesi Tanya Jawab di SDN 2 Bulus (Dok. pribadi)
“Ternyata kulit buah juga punya nutrisi untuk manusia,” ucap Bu Ita sebagai salah satu peserta sosialisasi di posyandu. Selain itu, kepala sekolah dari SDN 1 Bulus dan kepala sekolah dari SDN 2 Bulus memberikan apresiasi besar untuk kegiatan sosialisasi ini sebab hal tersebut merupakan pengalaman dan pengetahuan baru untuk mereka sehingga dapat saling menjaga diri dan lingkungan. Kiki Fibrianto STP., M. Phil., Ph.D  dan Dr. Siti Asmaul Mutaniroh sebagai Dosen Pembimbing Lapang kelompok 38 MMD FTP merasa bahwa program kerja ini merupakan salah satu inovasi baru bagi desa sebab seluruh bagian melon dapat dimanfaatkan. “Dengan adanya kandungan nutrisi baik di kulit melon semoga hal ini membawa dampak perubahan baik.” Dengan adanya pendapat ini diharapkan pemanfaatan ini bisa berdampak berkelanjutan untuk desa.

Monitoring dan Evaluasi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) (Dok. Pribadi)
Monitoring dan Evaluasi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) (Dok. Pribadi)
Dengan berakhirnya kegiatan MMD Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya diharapkan dapat membawa perubahan baik yang berkelanjutan untuk lingkungan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu membuat inspirasi dan inovasi baru yang bermanfaat untuk lingkungan di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun