MMD atau Mahasiswa Membangun Desa merupakan salah satu kegiatan KKN yang diadakan oleh Universitas Brawijaya. Pada tahun 2024, Fakultas Teknologi Pertanian mengadakan serentak MMD Fakultas yang berlokasi di Kabupaten Tulungagung di 45 Desa untuk 45 kelompok. MMD Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya berlangsung pada tanggal 6 Juli hingga 20 Juli 2024. Kelompok 38 mendapatkan lokasi di Desa Bulus, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Bandung. Program ini melibatkan mahasiswa serta dosen yang menghadirkan berbagai kegiatan meliputi edukasi, pelayanan kesehatan, serta perawatan lingkungan.
Kegiatan MMD FTP Universitas Brawijaya berlangsung selama dua minggu di Desa Bulus yang diketuai oleh Yasa Palaguna Umar. Desa Bulus adalah salah satu fokus utama dari kelompok 38 untuk membuat perubahan dan inovasi kreatif untuk desa. Kegiatan MMD yang merupakan salah satu bagian dari kegiatan unggulan program FTP guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal ini sesuai dengan SDGs nomor 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta SDGs nomor 15 mengenai ekosistem daratan. Dua SDGs ini dapat diterapkan melalui lingkungan sekitar terutama pada masyarakat dan anak-anak sekolah dasar.
Dengan banyaknya hasil potensi pertanian di Desa Bulus yang mencakup padi, bawang merah, melon, semangka, jagung, dan cabai tentunya beberapa produk tersebut dapat diolah menjadi produk akhir bernilai tinggi. Hal ini disebabkan oleh pengolahan yang kurang efektif. Masyakarat umumnya hanya mengonsumsi produk pertanian tersebut atau menyalurkannya ke pasar. Di sisi lain, hal ini memengaruhi ekosistem sebab limbah pertanian menjadi menumpuk karena tidak adanya pengolahan lanjut. Salah satu hal yang menjadi fokus dalam produk pertanian kali ini adalah buah melon.
Kegiatan sosialisasi inovasi ini dilakukan di tiga tempat, yaitu posyandu, SDN 1 Bulus, dan SDN 2 Bulus. Kegiatan di posyandu yang dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga meliputi pematerian serta demonstrasi singkat mengenai tahapan pembuatan selai kulit melon. Kegiatan ini diikuti dengan antusias sebab ibu rumah tangga dapat mencoba hasil selai kulit melon yang sudah dibuat. Selain itu, sosialisasi tersebut diikuti dengan penyebaran pamflet sehingga materi dan tahapan bisa dibaca dan diikuti di rumah masing-masing. Untuk kegiatan di SDN 1 Bulus dan SDN 2 Bulus menekankan terhadap pemahaman para siswa mengenai zero waste sedari dini sehingga dapat mengurangi limbah pertanian dari lingkungan sekitar dengan metode yang sederhana. Sosialisasi kepada para siswa pun memaparkan materi mengenai pemanfaatan keseluruhan bagian produk pertanian sehingga bemanfaat untuk manusia, hewan, dan lingkungan.