Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang penguasa tertinggi berada di tangan rakyat, berbanding terbalik dengan Oligarki yang adalah pemerintahan dengan kekuasaan yang dikendalikan oleh sedikit orang, tetapi memiliki pengaruh dominan dalam pemerintahan
Indonesia adalah negara dengan bentuk pemerintahan republik juga termasuk ke dalam Demokrasi. Hal tersebut dikarenakan negara Indonesia memprioritaskan suara mayoritas dalam membuat keputusan dan hal inilah yang menjadi landasan baru yang disepakati oleh Pemerintah dan masyarakat sejak berakhirnya masa orde baru.
Namun sepanjang periode berjalan pemerintahan demokratis di negara ini mulai terkikis, para Oligarch / Oligarki yang awalnya bergerak secara sembunyi-sembunyi perlahan menjadi semakin berani secara langsung menunjukkan dirinya pada publik. Mereka menggunakan instrument demokrasi yaitu pemilu, yang ketika mereka akhirnya sudah menguasai lembaga publik (mereka berhasil membuat pemilu menghasilkan kandidat yang juga didukung oleh para Oligarki) mereka akan melanjutkan aksinya pada ruang publik.
Alih-alih membuat kebijakan yang memihak rakyat, para Oligarki justru menjadikan kekuasaan sebagai industri pertahanan kekayaan. Sehingga suara rakyat tidak akan bisa setar, selalu ada suara yang lebih berkuasa diatas yang lain.
Hal seperti ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru, karna sejak dulu pun bentuk pemerintahan demokrasi bukanlah pemerintahan yang tidak mungkin tidak memiliki kelemahan didalamnya, bahkan Aristoteles, seorang filsuf asal Yunani yang sudah menuangkan begitu banyak teori berpendapat dalam ajarannya mengenai bentuk negara bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang kurang baik dan merupakan pemerosotan.Â
Ajaran yang sama juga dikemukakan kembali oleh murid Aristoteles, Polybius bahwa demokrasi lama-kelamaan akan diwarnai kekacauan, kebobrokan dan korupsi.
Dalam teori sosial "Iron Law Of Oligarchy" yang dicetuskan oleh orang sosiolog bernama Robert Michels dalam bukunya yang berjudul Political Parties dinyatakan bahwa semua organisasi besar awalnya demokratis pada akhirnya akan cenderung berubah menjadi oligarki.
Dari sinilah dalam disimpulkan bahwa sebenarnya secara teoritis dan praktis demokrasi mustahil untuk terlaksana, terutama dalam kelompok / oragnisasi yang besar dan kompleks.
Sehingga dapat diambil garis besarnya, tentang akan dibawa kemana bentuk pemerintahan negara Indonesia ini selanjutnya, apabila kita yang sebagai rakyat, sebagai penguasa sebenarnya dalam bentuk pemerintahan ini hanya berdiam diri tanpa aksi, pasrah menonton tingkah laku para oligarki yang semakin hari semakin tidak tahu diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H