Di era new media, teknologi digital telah mengubah cara manusia berinteraksi dan membangun hubungan sosial. Media baru seperti media sosial, aplikasi pesan instan, dan platform berbasis digital telah menciptakan ruang virtual yang memungkinkan komunikasi tanpa batas geografis. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, hubungan sosial manusia juga menghadapi tantangan baru yang tak bisa diabaikan.
New media telah mendefinisikan ulang konsep jarak dalam hubungan sosial. Kehadiran media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok memungkinkan seseorang untuk tetap terhubung dengan teman, keluarga, atau komunitas meskipun berada di tempat yang berbeda. Contohnya, fitur seperti video call pada aplikasi seperti Zoom dan WhatsApp membantu menjaga hubungan antarindividu, bahkan di masa pandemi kemarin  ketika pertemuan fisik menjadi terbatas. Koneksi ini juga membuka peluang untuk memperluas jaringan sosial, membangun komunitas global, dan mendukung gerakan sosial lintas negara. Â
Tantangan dalam hubungan sosial di era New media
Media sosial memberikan kemudahan dalam mengenal orang baru dan berinteraksi dengan mereka yang memiliki minat atau latar belakang serupa. Selain itu, media sosial membantu memperluas lingkaran sosial dan membangun persahabatan. Di era New media, membangun personal branding melalui media sosial juga menjadi penting. Cara mempresentasikan diri secara online dapat memengaruhi pandangan orang lain dan berdampak pada hubungan sosial.
Meski new media memberikan kemudahan, dampaknya terhadap kualitas hubungan sosial tidak selalu positif. Terdapat pula dampak negatif yang muncul di era New Media ini, kemudahan ini patut diwaspadai mengingat kejahatan seperti penipuan, konten pornografi, dan muatan negatif lainnya yang dapat diakses melalui media sosial. Terdapat pula tantangan seperti kehilangan Interaksi Fisik ketika ketergantungan pada komunikasi virtual sering kali mengurangi kualitas interaksi tatap muka, yang penting dalam membangun hubungan yang mendalam. Juga sering terjadi Fenomena Filter Bubble ketika Algoritma media sosial cenderung memperlihatkan konten yang sesuai dengan preferensi pengguna, yang bisa mempersempit pandangan dan mengisolasi individu dari perspektif yang berbeda. Lebih lagi jika sampai menimbulkan ketergantungan dan Alienasi ketika Ironisnya, meski media baru menciptakan ruang koneksi, banyak pengguna merasa semakin terisolasi secara emosional. Fenomena "alone together" menggambarkan bagaimana individu terlihat terhubung secara digital tetapi merasa kesepian dalam kehidupan nyata. Â
Peluang untuk Memperkuat Hubungan Sosial
Di sisi lain, new media juga menawarkan peluang besar untuk memperkuat hubungan sosial, terutama jika digunakan dengan bijak. Beberapa cara yang bisa dilakukan meliputi: Â
1)Membangun Komunitas Positif:Â
Bergabung dengan komunitas daring yang mendukung minat atau nilai tertentu dapat membantu individu merasa diterima dan dihargai. Dengan terlibat dalam kegiatan seperti olahraga, hobi, atau kegiatan amal, Anda dapat bertemu orang-orang baru dengan minat yang sama. Ini juga merupakan cara yang bagus untuk membangun rasa kebersamaan dan memperluas jaringan pertemanan Anda.
2)Menggunakan Teknologi untuk Empati:
Media baru dapat digunakan untuk menyebarkan kesadaran dan empati, seperti kampanye sosial atau donasi digital. Dengan empati saat bermain media sosial, kamu akan membantu orang lain. Tanpa kamu sadari, banyak orang yang pada akhirnya akan terbantu karena perilakumu. Empati juga akan membantu kamu untuk membangun jiwa kepemimpinan dan menginspirasi orang lain secara efektif, serta mengembangkan hubungan yang lebih welas asih.