Mohon tunggu...
Suci Rahmadhani Putri
Suci Rahmadhani Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua Mendampingi Anak Selama Belajar Daring di Masa Pandemi Covid-19

14 Agustus 2020   03:55 Diperbarui: 14 Agustus 2020   10:52 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh primaindisoft.com

Suci Rahmadhani Putri Butar-Butar (0301171270)

KKN-DR Kelompok 23 UINSU 2020

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Dikutip dari wikipedia.org Coronavirus 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei 2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah koronavirus 2019-2020 sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat Internasional (PHEIC) pada 30 Januari 2020, dan pandemi pada 11 Maret 2020. Wabah penyakit ini begitu sangat mengguncang masyarakat dunia, mengingat hampir 200 negara di dunia terjangkit oleh virus ini termasuk Indonesia. Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 pun dilakukan oleh pemerintah di negara-negara di dunia guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini, salah satunya dengan cara Physical Distancing.

Dampak dari virus corona terjadi di berbagai bidang salah satunya pada Pendidikan. Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah pada 18 Maret 2020 segala kegiatan di dalam dan di luar ruangan disemua sektor sementara waktu ditunda guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran jarak jauh melalui daring.

Peran serta orangtua siswa dalam sistem belajar daring yang dilakukan dirumah tidak bisa dipungkiri. Orangtua baik ayah maupun ibu sebagai garda terdepan yang mengawal anak-anaknya tetap belajar dirumah masing-masing di masa pandemi ini. Sebelum adanya situasi ini, tidak banyak waktu orangtua dalam membimbing anaknya, bahkan orangtua hanya sekedar pemenuh materi saja. Namun kini situasi berubah, orangtua menjadi lebih banyak waktu dalam membimbing serta mengawasi anaknya belajar dirumah dan terjalin kedekatan emosional yang lebih dibanding dari sebelumnya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua dikala membimbing anaknya dalam situasi seperti ini.

Kegiatan pembelajaran daring akan berjalan dengan lancar, jika siswa senantiasa mendapat pengawasan baik dari guru maupun orangtua. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pada minggu awal kegiatan pembelajaran daring, orangtua memberikan perhatian penuh terhadap anaknya. Namun pada minggu ke dua dan seterusnya, pengawasan dari orangtua mulai berkurang. Hal ini terjadi karena pada saat yang sama, orangtua siswa juga harus membagi waktu antara bekerja, mengurus rumah dan mengawasi anak belajar. Sehingga yang terjadi adalah guru mengirimkan tugas dan orangtua mengirimkan hasil pekerjaan anak tanpa ada pengawasan dalam belajarnya (Henry Aditia Rigianti, 2020).

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan peran orangtua sebagai pengganti guru di rumah dalam mengawasi dan membimbing anak selama belajar daring di masa pandemi ini. Adapun peran orangtua yaitu:

Pertama, mendampingi anak ketika belajar daring. Pembelajaran jarak jauh melalui daring membutuhkan pendampingan bagi anak. Orangtua sebagai guru pendamping berperan menjelaskan materi yang telah guru sampaikan ketika anak belum sepenuhnya memahami materi yang dijelaskan gurunya. Ini dilakukan agar proses belajar efektif dan tidak terjadi miskonsepsi apa yang dijelaskan guru dengan siswa. Yang mendampangi bisa saja bergantian antara ayah atau ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun