Tidak dapat dipungkiri bahwa pemberontakan dan gerakan kemerdekaan juga berperan penting dalam membentuk keragaman ras, etnis, dan suku di Indonesia. Dalam jurnal "Peran Sentralisasi Pemerintah Kolonial Belanda dalam Memperkuat Identitas Nasional Indonesia" (Haryono Suyono, 2010), penulisnya menjelaskan bahwa perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda menggalang persatuan di antara berbagai kelompok etnis dan suku di Indonesia. Proses ini memperkuat identitas nasional Indonesia yang berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
Kesimpulan
Dari zaman kuno hingga modern, keberagaman ras, etnis, dan suku di Indonesia telah menjadi ciri khas yang memperkaya budaya dan identitas bangsa ini. Melalui interaksi perdagangan, kekuasaan politik dan agama, proses kolonialisasi, migrasi, serta perjuangan kemerdekaan, keragaman ini terus berkembang dan menjadi salah satu kekuatan utama bangsa Indonesia. Dengan memahami latar belakang yang kompleks ini, kita dapat lebih menghargai dan merayakan keberagaman yang menjadi kekuatan Indonesia sebagai negara yang majemuk.
Referensi
Kamajaya. (2015). Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara: Tinjauan atas Pengaruh dan Akulturasi. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 11-20.
Muljana, S. (2008). Sejarah Indonesia: Dari Zaman Kuno Hingga Modern. Jakata: Yogyakarta, Indonesia.
Silanandar, H. (1998). The Long Oppression. Jakarta, Indonesia: Gramedia Pustaka Utama.
Suyono, & Haryono. (2010). Peran Sentralisasi Pemerintah Kolonial Belanda dalam Memperkuat Identitas Nasional Indonesia. Jurnal Sejarah Nasional, 1-10.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H