Mohon tunggu...
Suci Rahmadhani
Suci Rahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

hobi saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa dan Realitas Kelam di Balik Bunuh Diri

24 November 2023   19:03 Diperbarui: 24 November 2023   19:38 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berstatus menjadi  seorang mahasiswa tentu menjadi suatu kebanggaan , karena tidak semua anak mampu untuk berkuliah , pada sudut pandang anak yang tidak berkuliah, kuliah adalah sebuah keberuntungan yang mereka impikan , namun karena beberapa faktor seperti faktor finansial dan lain sebagainya mereka tidak dapat kuliah

Namun dalam sudut pandang anak yang kuliah, kuliah ini bisa menjadi sebuah keberuntungan da sebuah tantangan yang sangat besar, saat masih menjadi mahasiswa baru, para mahasiswa terlihat enjoy dalam menjalani dunia perkuliahaan  namun ketika sudah menginjak semester ke 3 , mahasiswa mulai sibuk, setres, dan depresi akibat banyaknya tugas yang di berikan oleh dosennya, belum lagi ketika mereka mengikuti berbagai macam organisasi seperti BEM, UKM, dan lain sebagainya, waktu dan tenaga  mereka akan terkuras habis

Tak dapat di sangkal bahwa kehidupan mahasiswa saat ini membawa beban dan tekanan yang sangat besar, di balik pesona kebebasan dan kegembiraan yang sering kali terlihat dari luar , terkadang tersembunyi  tekanan mental yang luar biasa , banyak mahasiswa yang mengeluhkan berbagai masalah terkait banyaknya tugas, faktor keluarga, persaingan akademik yang ketat,tuntutan akan kesempurnaan ,tekanan finansial,dan lain lain.

Mahasiswa di tuntut untuk menjadi orang yang serba bisa, di tuntut  untuk bisa mengerjakan segala sesuatu, di tuntut untuk dapat mengolah keuangan, di tuntut untuk mendapatkan IPK maksimal , dan tuntuttan tuntuttan lainnya, tuntuttan inilah yang membuat mahasiswa menjadi depresi , mudah sakit , mudah melakukan hal -- hal yang di luar nalar contohnya seperti  bunuh diri.

Menurut    dr.Yuniar  sebagian besar orang  melakukan   bunuh   diri   sebenarnya menunjukkan

observable behavioral change antara lain, ancaman  bunuh  diri,  baik langsung  maupun  tak  langsung,  Pecobaan bunuh  diri,  perubahan  perilaku,  pikiran  dan perasaan.  

Sebagai contoh kasus mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan  Universitas Air Langga yang berinisial CA (21) yang tewas bunuh diri

Mahasiswi asal Kediri tersebut ditemukan tewas dalam mobil di halaman parkir Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso,Sidoarjo.Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo membenarkan soal penemuan jenazah CA.

Ia mendapat laporan dari polsek setempat bahwa ditemukan mayat perempuan di dalam mobil. Korban ditemukan sudah tewas dengan posisi duduk.

Sebelum di temukan dalam kondisi yang tidak bernyawa belum di ketahui tujuan mahasiswi ini mengakhiri nyawanya , namun sebelum itu mahasiswi ini sempat menulis surat untuk keluarganya

Berikut cuplikan suratnya;

Surat pertama

Dear Mama

Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu.

Dear saudara laki-laki dan perempuanku

Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana

Surat kedua

Dear paman

Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.

Dear sahabat

Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian. Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi. Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku. Aku sayang kalian.

Bila setiap orang pernah menjumpaiku. Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. Ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah.

Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati.

Di duga mahasiswi ini sedang menjalani koas , dan mahasisiwi ini juga menjadi asdos

Ia di kenal dengan anak yang cerdas dan  pekerja keras

Dari cuplikan kasus mengenai mahasiswi yang bunuh diri , bisa kita jadikan pembelajaran agar kejadian tersebut tidak terulang kembali

Adapun beberapa cara yang dapat di lakukan agar terhindar dari niatan ingin bunuh diri yakni sebagai berikut :

  • Memperbanyak ibadah
  • Mencari relasi pertemanan yang positif
  • Menerapkan pola hidup sehat
  • Rajin berolahraga
  • Jika merasa setres segera lakukan relaksasi
  • Jangan mudah menyerah dan putus asa

Kesimpulan

 Mahasiswa merupakan agen  perubahan di  masa  depan sehingga    pendidik    harus    memperhatikan

pendidikan dan komunikasi yang tepat untuk mempersiapkan mahasiswa terjun ke masyarakat.  Dengan  demikian,  mahasiswa dapat berkontribusi dan menciptakan perubahan social yang positif bagi

lingkungan dan Negara.

Dan sebagai mahasiswa kita harus dapat mengontrol diri agar tidak terjerumus ke jalan -- jalan yang buruk.

 

REFERENSII :Buku Forman-Hoffman,   V.   L.,   Muhuri,   P.   K.,

Novak,  S.  P.,  Pemberton,  M.  R.,  Ault, K.     L.,    &

Mannix,    D.   (2014).  Psychological  distress  and  mortality

among  adults  in  the  U.S.  Household

Population.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun