Analisis wacana adalah pendekatan dalam studi bahasa yang berfokus pada penggunaan bahasa dalam konteks sosial, budaya, dan komunikasi. Tujuannya adalah memahami bagaimana teks dan percakapan mencerminkan dan membentuk makna, kekuasaan, dan ideologi.
   Analisis wacana mempelajari bahasa sebagai praktik sosial, bukan sekadar sistem gramatikal. Fokusnya adalah pada bagaimana bahasa digunakan untuk menyampaikan pesan, membangun hubungan, atau mempertahankan kekuasaan.
   Manfaat analisis wacana adalah membantu memahami hubungan antara bahasa dan kekuasaan, mengidentifikasi bias atau manipulasi dalam media, politik, atau komunikasi publik. Serta memberikan wawasan tentang cara bahasa membentuk dan dipengaruhi oleh budaya.
*Wacana Kritis: Mengeksplorasi bagaimana bahasa mencerminkan dan memperkuat hubungan kekuasaan dan ideologi dalam masyarakat.
*Wacana Naratif: Menganalisis struktur dan pola cerita dalam komunikasi.
*Wacana Multimodal: Mencakup elemen visual, audio, dan gestural dalam analisis komunikasi.
PENDEKATAN ANALISIS WACANA:
1. Strukturalis: Memfokuskan pada struktur bahasa (misalnya, gramatika, kosa kata).
2. Fungsionalis: Menganalisis fungsi bahasa dalam konteks tertentu, seperti retorika atau persuasi.
3. Â Kontekstualis: Mempertimbangkan konteks sosial, budaya, atau historis dari wacana.
ELEMEN UTAMA DALAM ANALISIS WACANA:
1. Teks: Analisis terhadap isi linguistik, seperti kata, frasa, atau struktur kalimat.
2. Konteks: Memahami situasi di mana bahasa digunakan, termasuk hubungan sosial antara pembicara dan audiens.
3. Ideologi: Mengidentifikasi nilai-nilai atau kepercayaan yang terkandung dalam wacana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H