Mohon tunggu...
Sucipujiati
Sucipujiati Mohon Tunggu... Pengajar -

Life learner, lecturer, stock trader.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengatur Keuangan Keluarga untuk Mulai Berinvestasi

7 Agustus 2018   15:20 Diperbarui: 7 Agustus 2018   15:24 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka kita harus melihat utang dan cicilan terbesar bersumber darimana, jika ternyata ulahnya kartu kredit lkita bisa lihat kembali barang-barang apa saja yang kita beli, apakah barang tersebut benar-benar kita butuhkan atau hanya sekedar keinginan untuk memilikinya. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan menjual barang-barang yang tidak terpakai untuk menutupi utang-utang konsumtif atau bahkan jika memungkinkan tidak menggunakan kartu kredit kembali.

Selain itu jika pengeluaran untuk biaya bulanan juga membengkak, kita perlu atur ulang apa saja yang bisa kita hemat seperti pemakaian pulsa hp, internet, listrik atau langgannan tv kabel yang bisa kurang serta uang jajan dan ongkos /bensin yang bisa disiati dengan naik kendaran umum atau membawa bekal dari rumah, sehingga bisa menghemat uang makan siang.

Porsi dana darurat dan investasi harus dibedakan, karena keduanya juga punya fungsi yang berbeda-beda. Sebaiknya kita tidak menggunakan pos dana darurat sebagai modal investasi, karena jika suatu saat ada kondisi yang mendesak dan memerlukan uang segera, nilai investasi yang kita harapkan pun menjadi sia-sia. Atau jika berinvestasi pada instrumen jangka panjang, jika kita harus menjual dalam kondisi yang terdesak maka return yang diperoleh pun tidak maksimal.

Nah, oleh karenanya sebelum berinvestasi pada bidang apapun, sebaiknya kita mengukur dulu kebutuhan dan keuangan keluarga, akan lebih baik jika investasi dimulai setelah dana darurat keluarga tercukupi. Banyak ahli keuangan yang menjelaskan porsi dana darurat untuk yang telah berkeluarga sekitar 3 hingga 5 kali besarnya pengeluaran sebulan. Jadi jika pengeluaran bulanan5 hingga 7 juta maka dana darurat yang harus disiapkan sebesar 15 hingga 35 juta.

Dana darurat bisa ditaruh dalam tabungan atau instrumen likuid yang bisa dicairkan dengan cepat seperti emas dan perhiasan. Dan menurut saya jika kita lebih memilih untuk menempatkannya di Bank, perhatikan biaya administrasi dan potongan bulanan yang diberlakukan pada Bank tersebut.

Jika jumlah potongannya melebihi besaran bunga bank yang ada, maka sedikit demi sedikit tabungan kita pun akan berkurang. Menurut pengalaman teman saya, ada satu Bank yang sudah digunakan nya bertahun untuk menyimpan dana darurat tanpa potongan biaya administrasi sehingga tabungan nya pun tetap utuh.

Selain itu, Prita juga menjelaskan kalau semua pendapatan keluarga dalam satu bulan, harus memiliki porsi pengeluaran yg seimbang, dan yang paling penting cicilan hutang dan kartu kredit tidak boleh lebih dr 30% total pendapatan keluarga. Nah 40-50% nya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari2 mulai dari belanja bulanan, bayar listrik aer, pulsa, tv kabel, internet, bensin, biaya sekolah anak, dll.

10% nya digunakan untuk dana darurat, 5% nya untuk sedekah dan 10% yang terakhir adalah untuk investasi. Sehingga dana investasi tidak lah menggangu pos2 lain dalam kebutuhan keluarga, memiliki anggaran sendiri yang terpisah dengan tujuannya jika belum bisa memberikan return dalam jangka pendek, kita tidak harus menjualnya jika ada kebutuhan lain yg mendesak dan memerlukan uang dengan cepat.

Nah sekarang kan sudah banyak jenis investasi yang bisa kita pilih, mulai dari nominal 100rb perbulan pun bisa. jadi berinvestasi itu tidak harus memiliki modal yang besar, sudah bisa mulai dicicil setiap bulannya.

Pilihan investasi pertama saya waktu itu adalah reksadana saham alasannya karena return nya paling tinggi diantara jenis reksadana yang lain (sekitar 15% yoy pertahun). Saya cicil dengan sistem auto invest 500 ribu perbulan. Dan tidak terasa setelah satu tahun berikutnya saya mendapat return 800 ribu dari RD ini.. Seneng kan :)))

Keuntungan ini dihasilkan dari kenaikan NAB (nilai aktiva bersih) dari harga beli bulan pertama hingga bulan ke 12. NAB juga dipengaruhi dari peningkatan harga saham-saham yang tergabung dalam RD tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun