Mohon tunggu...
Suci Prinata
Suci Prinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Konflik Kerja-Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga pada Keluarga dengan Anggota Handicap di Pedesaan

20 November 2023   12:40 Diperbarui: 20 November 2023   13:03 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Solusi narasumber dalam menghadapi konflik kerja-keluarga pada keluarga dengan anggota keluarga handicap

Maka dari itu konflik dari kerja-keluarga pada keluarga dengan anggota handicap menjadi cukup sulit untuk diatasi, namun ada beberapa solusi yang dapat membantu mengatasinya seperti komunikasi yang terbuka dan jujur antara anggota keluarga. Komunikasi yang baik sangat penting dalam situasi ini. Selalu berbicara dengan terbuka dan jujur dengan anggota keluarga lainnya tentang kebutuhan anggota keluarga yang memiliki cacat dan kesulitan yang dihadapi oleh keluarga. Jangan biarkan masalah terpendam karena hal ini bisa membuat konflik semakin parah (Puspitawati et al. 2011). Anggota keluarga yang tidak memiliki penyandang disabilitas perlu memahami kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh anggota keluarga yang memiliki penyandang disabilitas. Kita harus bersikap empati dan memberikan dukungan yang diperlukan yang dapat membantu mengurangi ketegangan dan memperbaiki hubungan keluarga. 

Selain itu, keluarga harus memperhitungkan kebutuhan anggota keluarga yang memiliki penyandang disabilitas dalam mengatur jadwal kegiatan keluarga. Hal ini dapat membantu menghindari situasi yang tidak nyaman dan tidak mengganggu kesejahteraan anggota keluarga yang memiliki penyandang disabilitas. Setiap anggota keluarga perlu memainkan peran yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Anggota keluarga yang lebih mampu dapat membantu anggota keluarga yang disabilitas dalam melakukan tugas sehari-hari. Peran yang diterima oleh setiap anggota keluarga harus adil dan seimbang. Keluarga dapat mencari dukungan dari kelompok-kelompok yang peduli dengan masalah disabilitas, atau bahkan meminta bantuan dari ahli terkait masalah cacat (Khan dan Aftab 2013).

Simpulan

Keluarga dengan anggota handicap di pedesaan menghadapi berbagai tantangan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, terutama bagi perempuan yang seringkali harus menjalankan peran ganda sebagai pengasuh anak dan anggota keluarga dengan kecacatan atau handicap, sementara juga bekerja untuk mendukung pemenuhan kebutuhan keluarga. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan waktu, akses terhadap fasilitas penunjang pekerjaan, serta kurangnya dukungan dari masyarakat sekitar. Namun, perempuan juga memiliki peran penting dalam membantu anggota keluarga dengan kecacatan atau handicap, seperti sebagai penyedia perawatan, pemberi dukungan emosional, dan pelatih keterampilan. Untuk mengatasi konflik kerja-keluarga pada keluarga dengan anggota handicap di pedesaan, solusi yang dapat dilakukan adalah melibatkan semua anggota keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan tugas keluarga, meningkatkan dukungan sosial dan akses terhadap fasilitas penunjang pekerjaan, komunikasi yang baik, terbuka, dan jujur antara anggota keluarga sangat penting. Setiap anggota keluarga harus berperan sesuai dengan kebutuhan keluarga. Anggota keluarga yang tidak memiliki keterbatasan seharusnya dapat membantu anggota keluarga yang memiliki keterbatasan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Mereka juga perlu memahami kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh anggota keluarga yang memiliki keterbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun