Mohon tunggu...
Suci Permatasari
Suci Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Airlangga

Saya Suci Permatasari, seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Doktif Bongkar Skincare Abal-Abal: Bau Kimia Toner dan Bahaya Merkuri Cream

9 Desember 2024   22:49 Diperbarui: 10 Desember 2024   13:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maraknya produk skincare di pasaran tak hanya memanjakan konsumen, tetapi juga membawa ancaman berupa produk abal-abal yang mengandung bahan berbahaya. Di tengah kekhawatiran ini, muncul sosok viral bernama Doktif, atau Dokter Detektif, yang dengan tegas mengungkap fakta mengejutkan tentang produk-produk skincare yang overclaim.

Siapa Itu Doktif?

Doktif adalah seorang dokter anonim yang menggunakan pendekatan investigasi untuk mengedukasi masyarakat. Melalui akun TikTok-nya, ia menguji berbagai produk skincare yang dicurigai mengandung bahan berbahaya. Hasil uji laboratorium yang ia lakukan sendiri menjadi dasar edukasinya kepada publik.

Meski identitasnya dirahasiakan, gaya bicara Doktif yang santai namun tegas membuat masyarakat mempercayainya. Dengan menyajikan fakta berbasis data, ia memberikan peringatan penting tentang bahaya produk skincare yang tidak memenuhi standar keamanan. Kehadirannya mendorong konsumen untuk lebih kritis dan memilih produk yang sudah terverifikasi oleh BPOM.

Langkah Awal: Uji Produk di Laboratorium

Doktif memulai aksinya dengan melakukan pengujian mandiri di laboratorium terhadap dua produk skincare, yaitu toner dan lightening cream.

Saat pertama kali mencium aroma toner, Doktif langsung curiga. "Astagfirullah baunya, guys. Kimia banget, alkoholnya nyengat," ucapnya dalam video. Kecurigaannya terbukti setelah pengujian laboratorium menunjukkan toner tersebut mengandung 0,24% hydroquinone, zat yang berbahaya jika digunakan tanpa pengawasan medis.

Produk kedua, yaitu lightening cream, bahkan lebih mengkhawatirkan. Doktif berhati-hati menangani cream ini dan enggan menyentuhnya langsung. Pengujian laboratorium mengungkap bahwa produk tersebut mengandung 0,08% merkuri, bahan beracun yang dilarang karena dapat menyebabkan kerusakan ginjal, gangguan saraf, hingga kerusakan permanen pada tubuh.

Aksi Doktif yang viral di TikTok menarik perhatian masyarakat luas hingga akhirnya memicu respons dari BPOM. Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah produk Mira Hayati Lighting Skin dan Night Cream, yang terbukti mengandung merkuri dan dipasarkan tanpa izin edar.

Kepala BBPOM Makassar, Hariani, menjelaskan, "Produk ini mengandung raksa atau merkuri yang sangat berbahaya bagi kesehatan, dan dipasarkan tanpa izin BPOM." BPOM bersama pihak berwenang bahkan berhasil menyita beberapa produk serupa yang diduga ilegal dan mengandung bahan berbahaya.

Misi Edukasi dan Kesadaran Konsumen

Doktif menegaskan bahwa aksinya bukan untuk menyerang merek tertentu, tetapi untuk memberikan edukasi. "Yang saya lakukan di sini sebagai dokter adalah memberikan informasi agar masyarakat tidak tertipu," tegasnya. Ia juga mengimbau konsumen untuk selalu mengecek keamanan dan izin edar setiap produk yang digunakan.

Kehadiran Doktif menjadi angin segar di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap produk kecantikan ilegal. Selain meningkatkan kesadaran konsumen, ia juga menjadi katalis yang mendorong pihak berwenang untuk lebih tegas dalam pengawasan.

Pilihan Skincare: Aman atau Berisiko?

Viralnya aksi Doktif adalah pengingat bagi kita semua untuk lebih selektif dalam memilih skincare. Jangan mudah tergiur dengan klaim instan tanpa memastikan keamanan produk. Pastikan selalu memeriksa izin edar dari BPOM dan hindari produk yang mencurigakan.

Apakah skincare yang kamu gunakan sudah terjamin keamanannya? Jangan sampai kesehatan kulitmu dikorbankan karena kelalaian memilih produk.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun