Mohon tunggu...
Suci Nurrohmah
Suci Nurrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Awali segala hal dengan Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Corak Pendekatan Historiografi Islam Snouck Hurgronje

15 Juni 2023   23:14 Diperbarui: 15 Juni 2023   23:30 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ia tertarik pada perspektif individu, keunikan pengalaman individu, dan bagaimana individu memberikan makna kepada pengalaman mereka sendiri. Dalam pendekatan fenomenologi, peneliti berusaha untuk memahami dunia dari sudut pandang subjek, dengan menggali dan memahami makna dan struktur dari pengalaman individu. Sebagai pendekatan metodologis, fenomenologi melibatkan beberapa langkah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena yang dipelajari.

Pada level filsafat, fenomenologi dikembangkan oleh Edmund Husserl pada awal abad ke-20. Husserl mengajukan konsep "epoche" atau "pemisahan" yang mengarahkan para peneliti untuk menangguhkan penilaian mereka terhadap dunia eksternal dan memfokuskan perhatian mereka pada pengalaman langsung.

Dalam penelitian, pendekatan fenomenologi melibatkan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, pengamatan partisipatif, atau pencatatan pengalaman pribadi melalui jurnal atau catatan lapangan. Data tersebut kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pola, tema, dan struktur makna yang muncul dari pengalaman individu.

Tujuan utama pendekatan fenomenologi adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman subjektif individu dan membantu menggambarkan dunia dari perspektif mereka sendiri. Pendekatan ini telah diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk psikologi, sosiologi, antropologi, dan ilmu sosial lainnya, serta dalam praktik-praktik terapi dan konseling.

Fenomenologi Agama hadir didasarkan atas evaluasi dari pendekatan pendekatan yang sebelumnya serta berusaha menetapkan kerangka kerja metodelogisnya sendiri pada study agama kaitannya dengan pendekatan alternatif terhadap subjek agama. Fenomenologi ini sangat berbeda dengan disiplin ilmu lain, lebih komples serta tidak stabil.

Christiaan Snouck Hurgronje (1857-1936) adalah seorang orientalis dan sejarawan Belanda yang memiliki pengaruh besar dalam bidang studi tentang Islam dan sejarah Timur Tengah. Corak historiografi Snouck Hurgronje dapat dibagi menjadi beberapa aspek berikut:

Penelitian lapangan: Salah satu kontribusi utama Snouck Hurgronje adalah penelitiannya di wilayah-wilayah Islam, terutama di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ia menghabiskan beberapa tahun di Mekah untuk mempelajari kehidupan sosial, agama, dan kebudayaan Muslim. Penelitian lapangan ini memberikannya wawasan mendalam tentang Islam dan memengaruhi pandangan historisnya.

Pendekatan realis: Snouck Hurgronje dikenal karena pendekatannya yang realistis dalam mengkaji sejarah Islam. Ia cenderung melihat Islam sebagai fenomena sosial-politik yang kompleks, bukan sebagai entitas homogen. Ia menolak pandangan romantisme Orientalis yang terlalu idealis tentang dunia Muslim dan melihatnya dengan lebih kritis dan pragmatis.

Pendekatan multidisiplin: Historiografi Snouck Hurgronje tidak terbatas pada disiplin sejarah saja. Ia menggabungkan antropologi, sosiologi, dan bahasa dalam penelitiannya, dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang masyarakat Muslim. Pendekatannya yang multidisiplin memungkinkan ia untuk menganalisis isu-isu sosial, budaya, dan agama dengan sudut pandang yang lebih luas.

Penekanan pada konteks sosial dan politik: Snouck Hurgronje sangat menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan politik dalam analisis sejarah. Ia tidak hanya tertarik pada perkembangan agama dan budaya, tetapi juga berusaha memahami faktor-faktor sosial dan politik yang memengaruhi masyarakat Muslim. Pemahaman ini menjadi dasar bagi interpretasinya tentang peran Islam dalam kehidupan masyarakat dan politik.

Karya tulis: Salah satu karya penting Snouck Hurgronje adalah bukunya yang berjudul "Mekka in the Latter Part of the 19th Century: Daily Life, Customs and Learning, the Moslims of the East-Indian Archipelago." Buku ini memberikan gambaran rinci tentang kehidupan sehari-hari di Mekah dan kehidupan Muslim di Hindia Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun