23 April 2020 anak ketiga lahir berjenis kelamin perempuan, kali ini aku sama sekali tidak tahu beratnya karena lanngsung dibawa ke NICU. Selama kehamilan anak yang ketiga, nestapa kembali hadir dalam hidupku, seperti de javu dari nestapa bahagia kembali ke nestapa seolah-olah Tuhan tiada henti menguji kesabaran dan keikhlasanku.Â
Usia kandungan 30 minggu aku dinyatakan PE (Pre-eclampsia). Pre-eklamsia adalah peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urine yang terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Bila tidak segera ditangani, preeklamsia bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi ibu dan janin.
Aku terpaksa harus bolak balik ke rumah sakit karena pembengkakan di setiap bagian tubuhku dari mulai kaki, tangan, wajah. Pada saat akan melahirkan aku harus di oksigen, diberikan suntikan yang super panas sebanyak 3x, entah itu apa tapi yang aku rasakan panas seperti di atas bara api disekujur tubuhku.Â
Ku pasrahkan semua ke Tuhan yang telah mengatur segalanya. Setelah melalui drama yang cukup panjang akhirnya aku bisa melahirkan normal meskipun awalnya aku pesimis karena kondisi PE juga karena usia di atas 35 tahun. Alhamdulillah anakku lahir sehat meskipun di tengah COVID-19.Â
Benar yang dikatakan bidan atau dokter bahwa hamil di atas usia 35 tahun sangat beresiko, ada banyak factor yang harus dipertimbangkan, walaupun akhirnya tetap kembali pada ketetapan sang Khalik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H