Mohon tunggu...
Suci Nurhandayani
Suci Nurhandayani Mohon Tunggu... Guru - Guru GTT, Ibu rumah tangga

Saya suka menulis, belajar hal2 baru yang menantang,

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kutemukan Cinta di KM Karya Abadi

26 Oktober 2022   05:54 Diperbarui: 26 Oktober 2022   06:00 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak pernah kusangka di awal aku bekerja, aku akan langsung dipertemukan dengan jodohku. Kenapa aku bilang jodohku, karena dialah yang ternyata berhasil menjadi suamiku dan memberiku 3 anak.

Aku bekerja sebagai Mualim 2 di atas kapal cargo Karya Abadi dengan trayek liar sesuai dengan muatan yang kami bawa ingin diantarkan kemana. 

Ijasahku termasuk baru makanya itu posisi yang biasa di dapatkan jika pertama kali on board. Meskipun begitu aku satu-satunya crew perempuan diantara 29 crew kapal sekaligus satu-satunya yang berasal dari sekolah pelayaran yang bergelar taruna.

Di atas kapal tersebut ternyata ada satu cadet, sebutan untuk taruna praktek yang berasal dari salah satu sekolah pelayaran yang ada di Surabaya, alhasil akulah yang tiap hari harus menjadi mentornya. 

Mengajarinya banyak hal sesuai dengan ilmu yang aku peroleh di bangku pendidikan mensinronkan dengan kehidupan nyata di atas kapal. Tiap hari kami belajar bersama dan tiap hari pula kami dipasangkan ketika tugas jaga laut.

Dari kebersamaan inilah tanpa kami sadari tumbuh yang namanya cinta yang boleh aku bilang seperti pepatah jawa " witing tresno jalaran ora Ono liyane"

Kenapa kok aku bilang begitu, meskipun semua crew laki-laki  tapi hanya cadet inilah yang berani akrab denganku dan bercanda denganku sedang yang lain hanya sekedar lewat, mungkin juga segan karena aku atasan mereka. Sedang para perwira yang lainnya semua sudah berumah tangga, hanya aku yang masih single, cewek pula.

Selama masa praktek hampir satu tahun, kami mencoba profesional, tanpa ada kata cinta terucap karena memang kami tidak pernah menyadarinya. 

Hanya saja situasi berubah ketika di bulan terakhir dia berada di atas kapal dan mengucapkan terima kasih sekaligus selamat tinggal, disitulah kami merasa  ada sesuatu yang hilang dari diri kami, dan kami menyadari bahwa selama ini kami sudah saling bergantung satu sama lain.

Ketika telah resmi off dari atas kapal, barusan kadetku ini berani mengucapkan kata cinta dengan sebuah coklat " nuam-nyam" disebuah taman di sudut kota Surabaya setelah kami nonton bioskop di mall terbesar di Surabaya, jangan pernah berpikir kalo yang kami tonton film bergenre romantis, salah besar. 

Justru kami nonton film horor boneka Chucky yang sering makan korban seperti Anabelle. Tiket nontonnya sampai sekarang masih ada di dompetnya, meskipun hanya tinggal kertas putih saja dimana tulisannya sudah hilang saking lamanya.

Setelah kami jadian ternyata banyak sekali batu sandungan dimana itu malah semakin menguatkan kami untuk tetap bersama, tidak pernah sedikitpun dia membiarkanku terluka atau menangis. 

Dia berubah menjadi sosok yang begitu dewasa bertolak belakang dari yang aku kenal sebelumnya, benar-benar menjagaku dimanapun aku singgah di belahan bumi ini, meskipun kami tidak bersama dalam satu kapal lagi, tapi dia menjagaku lewat teman-teman dan alumninya yang kebetulan berpapasan.

Yah betul dia bilang ke semua kawan dan alumni yang dia kenal untuk menjagaku jika bertemu denganku. So sweet....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun