Mohon tunggu...
Suci Nuraini
Suci Nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - Ci14_

Janganlah kamu lemah dan jangan pula bersedih hati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budi Pekerti Seorang Santri pada Dirinya Sendiri dan terhadap Muta'allim

3 Januari 2021   18:45 Diperbarui: 3 Januari 2021   20:03 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrohmannirrohiim ..

Disini saya akan memenuhi tugas saya dalam meringkas Kitab Adabul Alim Wal Muta'allim karangan K.H Hasyim Asy'ari Bab 2 Hal. 26-28 dengan tema "Akhlaq seorang murid pada dirinya sendiri dan akhlaq terhadap gurunya" mohon maaf apabila ada penulisan atau penyampaian yang kurang tepat ataupun tidak nyambung.

Dalam Kitab ini Imam As Syafi'i berkata: "Orang yang mencari ilmu tidak akan bisa merasa bahagia, apabila ketika mencari ilmu disertai dengan hati yang luhur dan kehidupan yang serba cukup, akan tetapi orang-orang yag mencari ilmu dengan perasaan hina, rendah hatih, kehidupan yang serba sulit dan menjadi pelayan para ulma, dialah orang yang bisa merasakan kebahagiaan."

Ke-5, Seorang murid harus bisa dalam membagi waktunya dan menggunakan setiap kesempatan dari umurnya ini, sebab umur yang tersisa tidak ada nilainya dengan itu waktu yang paling ideal dan baik untuk digunakan para pelajar seperti pada saat sahur, waktu ini digunakan untuk menghafal sedangkan waktu pagi digunakan untuk menulis, dan di waktu malam hari digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengingatkan pelajarannya kembali. adapun waktu yang paling baik digunakan untuk menghafal yaitu didalam kamar dan disetiap tempat yang jauh dari perkara yang bisa membuat lupa, tidak baik juga menghafal didepan tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman yang hijau, ditepi sungai dan ditempat yang ramai.

Ke-6, Seorang murid harus Mengurangi banyaknya makan dan minum, karena ketika perut dalam keadaan kenyang maka akan menghilangkannya semangat dalam ibadah dan badanpun menjadi berat.

Salah satu manfaat mempersedikit makan yaitu badan akan menjadi sehat dan mencegah penyakit pada tubuhnya. karena penyebab adanya penyakit, terlalu banyak makan dan minum, sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah syair yaitu, "Sesungguhnya penyakit yang kau saksikan itu kebanyakan timbulnya dari makanan dan minuman." Sedangkan sehatnya hati itu terhindar dari perbuatan yang keji, dan melampaui batas dan sombong, dan tidak tampak seorangpun dari para kekasih Allah.

Ke-7, Seorang murid harus mengambil tindakan terhadap dirinya sendiri dengan menjaga dirinya dariperbuatan yang merusak harga diri atau menjauhhi diri dari hal yang tidak jelas kehalalannya dan seorang murid harus berhati-hati dalam setiap keadaannya dan memperhatikan makanannya, minumannya dan pakaian serta tempat tinggal, agar setiap sesuatu yang ia butuhkanhatinya terang dan pantas untuk mendapatkan ilmu.

Dan seorang hendaknya menggunakan keringanan dalam tempatnya, ketika ada kebutuhan dan sebab maka akan diperbolehkan sesungguhnya Allah senang apabila hukum rukhshahnya dilakukan sebagai mana allah senang hukum azimahnya dikerjakan.

Ke-8, Seorang murid harus memperperhatikan makanan yang baik, dan mengurangi makanan yang menyebabkan lambatnya dalam berpikir, seperti buah apel yang asam, kaang sayur, minum cuka dan begitu juga makanan yang  menimbulkan banyak dahak dan ini semua dapat meyebabkan tumpulnya otak hal inilah yanh harus kita hindari. Ada juga yang mempersulit akal fikiran dan memperberat badan, seperti terlalu banyak minum susu, dan makanan yang lainnya.

Ke-9, Seorang murid ini harus berusaha untuk mengurangi tidurnya selama tidak membahayakan pada tubuh dan akal pikirannya dan Jam tidurnyapun tidak boleh melebihi dari 8 jam dalam sehari semalam, dan disepertiga dari waktu satu hari (24 jam).

Jika keadaannya masih bisa untuk beristirahat kurang dari sepertiganya waktu dalam sehari semalam maka diperbolehkan untuk melakukannya. Jika ia merasa terlalu  lelah maka tidak ada masalah untuk memberikannya kesempatan beristirahat terhadap dirinya.

Ke-10, Seorang murid harus meninggalkan pergaulannya, karena meninggalkannya itu lebih penting dilakukan bagi seorang pencari ilmu apalagi jika bergaul dengan lawan jenis, khususnya jika terlalu banyak untuk bermain dan menggunakan akal pikirannya, karena watak dari manusia itu banyak dalam mencuri kesempatan. Adapun penyebab dari bahayanya pergaulan adalah menyia-nyiakan umur tanpa gunanya dan akan berakibat hilangnya agama jika bergaul dengan orang yang tidak beragama.

Bab 3 Tentang "Akhlak Seorang Murid Terhadap Gurunya" Hal. 29
Pertama,Seorang murid dalam memilih seorang guru atau pembimbing harus memahami terlebih dahulu tentang point-point yang harus ia sampaikan terhadap muridnya yaitu, harus dengan sesuai dengan bidangnya dan harus mempunya akhlak yang baik dan adab yang baik.

Dan seorang guru/prmbimbing ini harus memiliki sifat kasi sayang terhadap pelajarnya paham yang akan disampaikannya. Seperti apa yang telah diriwayatkan dari sebagian ulama' salaf, yaitu "Ilmu ini adalah agama, maka perhatikan dari siapakalian mengambil atau belajar agama."

Kedua, Seorang murid harus lebih bersungguh-sungguh dalam mencari seorang guru/pembimbing, seorang murid mencari seorang guru harus yang dapat menguasai ilmu syariatnya dengan sempurna dan seorang murid juga harus mencari guru yang dapat ia percaya seperti guru yang telah mengajarinya terlebih dahulu, carilah seorang guru yang sering mengadakan pertemuan untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan.

Imam Syafi'i berkata: "Barang siapa yang mempelajari ilmu fiqh hanya memahami makna-maknanya yang tertulis saja, maka ia telah menyia-nyiakan beberapa hukum."

Ketiga, Seorang Murid harus patuh terhadap gurunya apapun yang telah diperintahkan oleh gurunya itu, dan seorang murid tidak boleh mengabaikan nasihat dan aturan yang telah di perintahkan oleh gurunya.

Seorang murid dengan gurunya/pembimbing bisa dibilang seperti doker dan pasien sebagaimana seorang dokter memberikan obat sesuai dengan kebutuhannya begitu pula seorang guru dengan murid, guru akan memberikan pemahaman terhadap muridnya ini sesuai kebutuhannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun