Islam yaitu agama yang merupakan rahmatanlil'alamin yang membawa berkah dan rahmat bagi seluruh alam semesta besrta segenap seluruh isinya.Â
Agama yang mendatangkan kedamaian bagi seluruh umat manusia, dan ini sudah tergambar jelas di indonesia dimana penyebaran gama islam dilakukan secara damai antaralain oleh pedagang gujarat melalui media perdagangan atau pernikahan antara kaum pribumi dan pendatang.
Awal pembelajaran agama islam ini dilaksanakan secara informal disurau-surrau dan lama kelamaan proses mengajar ini dilembagakan dalam bentuk pesantren dan dilengkapi dengan asrama. Menurut "KH. Hasyim Muzadi" Pesantren lahir di Indonesia untuk mensyariatkan orang-orang dan masyarakat yang baru masuk islam.Â
Jadi Wali Songo masuk dan mengislamkan orang secara masal dan secara keyakinan akan tetapi secara aturan hukum islam ia belum mendalami, priode selanjutnya memerlukan pendidikan formalnya sehingga dengan demikian lahirlah pesantren yang melakukan formulasi terhadap ajaran-ajaran yang bersifat tradisional.Â
Baca juga :Implementasi Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Keluarga pada Masa Pandemi Covid-19
Pesantren lahir di indonesia oleh masyarakat, jadi tidak ada campur tangan pemerintah ketika itu apalagi pemerintah belanda. Kalau sekolah itu menyajikan keilmuan dan kalau pesantren menyajikan keidupan.
Pesantren di dirikan secara swadaya dan berbasis masyarakat, kemandirian inilah yang merupakan kekuatan, ciri khas dan menjadi cikal bakal pengembangan pendidikan islam di indonesia.Â
Melalui kepemompinan kiai atau wali dan ulama yang begitu berpengaruh penyebaran agama islam yang membawa perdamaian dilakukan secara lebih sistematik dengan mengasimilasi nilai-nilai lama dari tradisi lokal dengan nilai-nilai baru dalam ajaran agama islam.Â
Keunggulan Masa Kini
Asimilasi nilai-nilai islam dengan nilai-nilai tradisional yang ada di masyarakat inilah yang menyebabkan islam mudah diterima dan berkembang pesat keseluruh jawa dan kepulau-pulau lainnya di indonesia. Dalam perkembangannya pesantren tidak lagi sebagai pusat pendidikan tetapi juga menjadi pusat peradaban.
Baca juga :Pentingnya Pendidikan Agama Islam Sejak Dini
Nilai-nilai keagamaan dan bermasyarakat menyebar melalui jaringan santrinya ke berbagai penjuru daerah pulau-pulau lain di pulau jawa dan bahkan ke luar negri. Untuk menjaga kemandirian pesantren mengembangkan berbagai unit usaha yang dilengkapi program keterampilan untuk memperdayakan masyarakat sekitar.
Jadi, pesantren ini menyajikan kehidupan yang telah di ajarkan oleh kiai kesantri bagaimana ia hidup bukan hanya dia pintar. Â Salah satu dari unsur kehidupan yaitu:
1. Pintar
2. Benar
3. Bisa membawakan kebenaran kepada masyarakat.
Dan kemudian pesantren ini berkembang sesusai dengan kebutuhan masyarakat yang berkembang, misalnya tentang pangan, sandang, keamanan, dan menjaga kerukunan kesatuan di sekitarnya.Â
Sekarang pesantren mendirikan juga sekolah-sekolah teknologi dan sebagainya dikarenakan masyarakatnyapun membutuhkan. Jadi, perkembangan pesantren itu menyesuaikan diri dari tingkat dimana dari pada masyarakat itu.
Pendidikan islam yang menyajikan asimilasi ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum sangat berkontribusi besar terhadap penyebaran islam yang moderat di indonesia.Â
Perkembangan selanjutnya dalam pendidikan islam tercermin dalam adopsi sistem pendidikan formal di sekolah yang melahirkan madrasah lembaga pendidikan ini sebagai bentuk pendidikan umum dengan ciri khas islam yang memiliki jenjang mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, hingga Madrasah Aliyah.Â
Baca juga : Menelaah Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Akhlak Peserta Didik
Adopsi dilakukan dengan materi ilmu umum dalam kurikulum madrasah secara bertahap. Disamping tetap menjalankan program pendidikan agama islam dalam bentuk diniyah, pesantren juga menyelenggarakan madrasah yang di setarakan dengan sekolah umum, dan berbagai bentuk penguatanpun diberikan utuk meningkatkan kapasitas lembaga dan kualitas pembelajaran santri.Â
Salah satunya adalah perumusan program-program prioritas bagi pesantren dan pemberian beasiswa bagi santri untuk dapat melanjutkan pedidikan ke perguruan tinggi agama islam  negri di seluruh penjuru indonesia.
Santri indonesia di setiap tahunnya juga mengukuhkan resolusinya melalui hari santri nasional untuk selalu menjaga keutuhan bangsa dan negara, dan dalam praktik keagamaan menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.Â
Pentingnya pendidikan agama islampun tidak luput dari perhatian peerintah. Pada tahun 1952, pendidikan agama islam di masukkan dalam mata pelajaran pilihan, tahun 1968 pendidikan agama menjadi mata pelajaran wajib dan tolok ukur kelulusan.Â
Peraturan pemerintah no. 55 tahun 2007 pasal 3 dimana pemerintah melalui mentri agama mewajibkan :
1. Setiap satuan pendidikan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan wajib menyelenggarakanpendidikan agama islam.
2. Pengelolaan pendidikan agama dilaksanakan oleh Mentrian Agama.
Pada jenjang pendidikan tinggi pendidikan islam diselenggarakan dalam dua jalur yang sama saling melengkapi yaitu, Ma'had Ali di dalam pesantren dan IAIN dan UIN diluar pesantren. Sementara Ma'had Ali ini belajar berkonsentrasi kepada ilmu-ilmu kegamaan dakwah, sedangkan IAIN dan UIN menggabungkan ilmu umum dan agama islam.
Seluruh bentuk pendidikan agama islam diakui sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional dengan terbitnya Undang-undang no.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Â
Sejak itu baik diniah, madrasah maupun pendidikan islam yang semula berada diluar sistem pendidikam masional diakui pemerintah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, saat ini struktur subsistem pendidikan islam menjadi kompleks dan besar baik jenjang, jenis pendidikan, lembaga maupun peserta didik yang dilayani menjadi semakin banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H