Mohon tunggu...
Suci Mulyati
Suci Mulyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya tilawah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional

17 Januari 2025   20:28 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lingkungan sekolah adalah tempat di mana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Guru dapat menjadi figur yang mendukung perkembangan sosial-emosional dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan empatik. Program pendidikan sosial-emosional di sekolah juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan penting, seperti empati, kerja sama, dan resolusi konflik.

d. Komunitas

Komunitas yang mendukung, seperti lingkungan yang ramah anak, tempat ibadah, atau kelompok sosial, dapat memberikan rasa aman dan keterhubungan. Sebaliknya, komunitas yang penuh dengan kekerasan atau ketidakstabilan dapat menyebabkan stres yang berdampak negatif pada perkembangan sosial-emosional.

2. Pengaruh Budaya terhadap Perkembangan Sosial-Emosional

Budaya adalah sistem nilai, norma, dan praktik yang membentuk cara individu memahami dunia. Budaya tidak hanya memengaruhi bagaimana individu mengekspresikan emosi, tetapi juga bagaimana mereka memahami hubungan sosial. Berikut adalah beberapa aspek budaya yang memengaruhi perkembangan sosial-emosional:

a. Nilai dan Norma Budaya

Budaya menentukan apa yang dianggap sebagai perilaku sosial yang dapat diterima dan bagaimana emosi seharusnya diekspresikan. Misalnya, dalam budaya kolektivis seperti di Asia, kerja sama, harmoni sosial, dan penghormatan terhadap otoritas sangat ditekankan. Sebaliknya, dalam budaya individualis seperti di Barat, ekspresi diri dan otonomi lebih dihargai.

Ekspresi Emosi: Dalam budaya tertentu, seperti Jepang, menahan emosi dianggap sebagai tanda kedewasaan dan pengendalian diri. Di sisi lain, budaya Barat sering mendorong individu untuk mengekspresikan emosi secara terbuka.

Hubungan Sosial: Budaya kolektivis cenderung memprioritaskan hubungan keluarga dan komunitas, sementara budaya individualis lebih menekankan hubungan interpersonal yang dipilih secara pribadi.

b. Praktik Pengasuhan Anak

Budaya memengaruhi bagaimana orang tua mendidik anak-anak mereka. Misalnya, budaya yang menekankan kemandirian mungkin mendorong anak untuk mengambil keputusan sendiri, sementara budaya yang lebih hierarkis mungkin mengharapkan anak untuk mengikuti arahan orang tua tanpa banyak pertanyaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun