Mohon tunggu...
Suci Mulyati
Suci Mulyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya tilawah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Emosional Intelligence yang Dikemukakan oleh Daniel Goleman

7 November 2024   17:50 Diperbarui: 7 November 2024   17:58 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaturan diri adalah kemampuan untuk mengelola emosi dengan cara yang sehat dan konstruktif. Ini berarti bisa menahan diri dari ledakan emosional, menunda kepuasan, serta mengendalikan impuls yang mungkin merugikan. Pengaturan diri juga melibatkan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan situasi yang tidak terduga, serta menjaga ketenangan dalam menghadapi tantangan.

Orang dengan pengaturan diri yang baik cenderung tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh emosi negatif. Mereka dapat berpikir jernih dan mengambil keputusan secara rasional, bahkan saat dihadapkan dengan situasi yang sulit. Ini membuat mereka lebih bisa diandalkan dan lebih bijaksana dalam menghadapi konflik atau masalah.

3. Motivasi (Motivation)

Motivasi dalam konteks kecerdasan emosional adalah dorongan internal untuk mencapai tujuan, di luar dorongan finansial atau ego. Daniel Goleman menggambarkan motivasi sebagai semangat atau antusiasme yang muncul dari dalam diri, yang membuat seseorang terus maju meskipun menghadapi kesulitan atau kegagalan.

Orang dengan motivasi yang tinggi memiliki keinginan untuk terus belajar dan berkembang, mereka memiliki standar yang tinggi, dan mereka tetap optimis walaupun menghadapi tantangan. Mereka tidak mudah putus asa dan memiliki kemampuan untuk melihat kegagalan sebagai pelajaran. Daniel Goleman berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah pendorong utama di balik prestasi dan produktivitas seseorang.

4. Empati (Empathy)

Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami emosi orang lain. Orang yang memiliki empati tinggi dapat lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang di sekitarnya. Empati sangat penting dalam membangun hubungan interpersonal yang baik, karena membuat seseorang lebih mampu berkomunikasi dan memahami sudut pandang orang lain.

Dalam konteks sosial atau kerja, empati membantu seseorang untuk menilai emosi dan kebutuhan timnya serta merespons dengan cara yang mendukung. Ini sangat berguna bagi para pemimpin, yang harus bisa memahami kondisi emosional timnya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis. Empati juga mendorong perilaku etis dan rasa hormat terhadap perbedaan individu.

5. Keterampilan Sosial (Social Skills)

Keterampilan sosial adalah kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain. Ini mencakup kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, berkolaborasi, mempengaruhi, menginspirasi, dan menyelesaikan konflik. Orang dengan keterampilan sosial yang baik mampu mengelola hubungan interpersonal dengan baik dan sering kali menjadi pemimpin yang efektif.

Dalam situasi profesional, keterampilan sosial membuat seseorang mampu bekerja sama dalam tim, memotivasi orang lain, serta membangun jaringan yang bermanfaat. Mereka tahu bagaimana mengekspresikan pendapat dengan cara yang bisa diterima oleh orang lain, sehingga meminimalkan konflik. Ini juga termasuk kemampuan mendengarkan secara aktif, menghargai orang lain, dan beradaptasi dengan gaya komunikasi lawan bicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun