Mohon tunggu...
Suci Mulyati
Suci Mulyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya tilawah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Psikososial yang Dikemukakan oleh Erik Erickson

23 Oktober 2024   07:06 Diperbarui: 23 Oktober 2024   07:16 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Pada usia sekolah, anak-anak mulai mengembangkan rasa kompetensi dan keterampilan dalam berbagai bidang, baik akademik, sosial, maupun keterampilan fisik. Mereka juga mulai belajar memahami nilai kerja keras dan kolaborasi dengan teman sebaya. Jika mereka merasa mampu dan didukung untuk mengembangkan keterampilan, mereka akan mengembangkan rasa ketekunan atau kemampuan untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan. Kebajikan yang diperoleh adalah kompetensi. Namun, jika mereka sering gagal atau merasa kurang mampu dibandingkan dengan teman-teman mereka, mereka bisa mengalami rasa rendah diri dan merasa kurang berharga.

5. Identitas vs. Kekacauan Identitas (12-18 Tahun)

       Pada masa remaja, individu mulai mencari jati diri mereka dengan mengeksplorasi berbagai peran dan nilai dalam masyarakat. Ini adalah periode penting untuk membentuk identitas yang solid mengenai siapa diri mereka, apa yang mereka yakini, dan tujuan mereka di masa depan. Kebajikan yang diperoleh di tahap ini adalah kesetiaan, atau kemampuan untuk setia pada identitas dan nilai-nilai diri sendiri. Jika gagal menemukan identitas yang kohesif, remaja bisa mengalami kekacauan identitas, yang sering kali disertai dengan kebingungan tentang arah hidup mereka.

6. Keintiman vs. Isolasi (18-40 Tahun)

          Tahap ini menandai awal masa dewasa, di mana individu mulai menjalin hubungan yang lebih dekat, intim, dan penuh komitmen dengan orang lain, seperti dalam hubungan pernikahan atau persahabatan yang erat. Jika mereka berhasil, mereka akan mengembangkan kapasitas untuk keintiman yang sejati dan kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat dan mendalam. Kebajikan yang diperoleh adalah cinta. Namun, jika individu gagal menjalin hubungan yang berarti, mereka mungkin akan mengalami isolasi, merasa terasing dari orang lain dan kesulitan membangun hubungan yang dekat.

7. Generativitas vs. Stagnasi (40-65 Tahun)

         Pada masa dewasa menengah, individu mulai fokus pada kontribusi mereka terhadap generasi berikutnya, baik melalui pekerjaan, keluarga, pengasuhan anak, atau keterlibatan dalam komunitas. Ini adalah tahap di mana orang ingin merasa bahwa mereka memberikan kontribusi yang bermakna kepada dunia. Jika mereka berhasil, mereka mengembangkan generativitas, yaitu rasa peduli terhadap masa depan dan komitmen untuk membantu generasi berikutnya. Kebajikan yang diperoleh adalah kepedulian. Namun, jika mereka merasa tidak memberikan dampak yang berarti, mereka bisa mengalami stagnasi, merasa terjebak dan tidak berkembang.

8. Integritas Diri vs. Keputusasaan (65 Tahun ke Atas)

        Tahap terakhir terjadi pada usia lanjut, ketika individu merenungkan kehidupan yang telah mereka jalani. Jika mereka merasa puas dengan apa yang telah mereka capai dan menerima hidup mereka dengan baik, mereka akan merasakan integritas diri, yang ditandai dengan kebijaksanaan dan ketenangan dalam menghadapi kematian. Kebajikan yang diperoleh adalah kebijaksanaan. Namun, jika mereka merasa bahwa hidup mereka penuh dengan penyesalan dan kesempatan yang terlewat, mereka mungkin akan mengalami keputusasaan, yaitu rasa putus asa terhadap akhir hidup yang mendekat.

Kesimpulan

       Teori Erik Erickson memberikan pemahaman tentang bagaimana perkembangan psikologis seseorang dipengaruhi oleh hubungan sosial sepanjang hidup. Setiap tahap menawarkan peluang bagi individu untuk tumbuh dan berkembang, tetapi juga menyertakan risiko jika mereka tidak berhasil mengatasi krisis yang dihadapi. Teori ini membantu menjelaskan bagaimana pengalaman di setiap tahap kehidupan dapat membentuk kepribadian dan kesejahteraan seseorang hingga usia tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun