Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kesempatan mengunjungi Flores Timur, Larantuka. Larantuka, tempat yang dijadikan rute untuk ajang internasional bernama Tour de Flores rupanya menyimpan banyak keindahan alam yang belum dipublikasikan oleh media. Salah satu keindahan alam yang tersembunyi terkenal dengan nama Danau Asmara.
Danau Asmara ini terletak di Larantuka, Kecamatan Lebau. Nama sebenarnya dari danau ini adalah Danau Waibelen, namun karena suatu kisah yang turun temurun diceritakan ke anak cucu layaknya kisah Danau Toba, Danau ini pun menyimpan cerita sehingga orang - orang menyebutnya sebagai Danau Asmara. Alkisah, ada dua pasangan yang tinggal di daerah sekitar danau dan saling mencintai namun ternyata percintaan mereka ditentang kedua orang tua masing - masing pihak. Karena itulah pasangan tersebut memutuskan untuk bunuh diri di Danau Waibelen tersebut sehingga semua masyarakat sekitar danau memberikan julukan Danau Asmara.
Danau ini menurut saya indah, namun sayang sekali karena tidak dirawat sehingga terlihat mengerikan. Terletak di pedalaman kecamatan Lebau, butuh waktu yang cukup lama serta rute perjalanan yang berbelok- belok untuk bisa mencapai lokasi Danau Asmara. Dalam perjalanan menyusuri sepanjang jalan kecamatan Lebau, saya dan rekan - rekan seperjalanan menemukan fakta - fakta menyedihkan tentang Larantuka. Kami menemukan banyak sekali jalan - jalan berlubang dan pohon - pohon tumbang di tengah jalan serta berserakan di pinggir jalan. Selain itu, kami melihat beberapa anak kecil penduduk kecamatan Lebau yang menenteng ember berisi air. Sulit sekali ternyata mendapatkan air di wilayah ini.
Kami sungguh kecewa dan berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan wilayah ini, apalagi jika ada wisatawan yang mendengar tentang Danau Asmara dan ternyata kecewa ketika melihat kondisi Danau legendaris tersebut. Yang sangat memprihatinkan adalah lokasi jalan yang rusak ini merupakan lokasi yang berdekatan dengan lokasi Tour de Flores 2016. Mengingat Larantuka direncanakan akan menjadi tempat ajang tahunan Tour de Flores, sungguh sangat memalukan apabila wisatawan menemukan lokasi seperti ini dan mempublikasikan ke dunia internasional. Hal ini akan mencoreng nama baik Flores khususnya dan Indonesia umumnya, dunia akan memberi "cap" Indonesia adalah negara yang tidak memperhatikan kesejahteraan rakyatnya dan hanya berfokus kepada pulau Jawa.
Danau Asmara, sebenarnya merupakan danau yang bisa menarik banyak wisatawan apabila dikemas dengan baik meskipun untuk menuju lokasi danau kita harus menyusuri jalan pedesaan dan harus menuruni bukit yang cukup curam. Kita tahu tentang Pulau Sempu, bagaimana para wisatawan begitu sulit untuk mencapainya. Wisatawan harus menyebrangi laut dan menyusuri hutan namun Pulau Sempu tak pernah kekurangan peminat. Apabila mata pemerintah bisa melihat potensi dari danau ini, mudah - mudahan kecantikan danau ini tidak menjadi sia - sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H