The Wonderful Karang Hitam, oleh Leony SS, XI IPA 3 SMAN 1 GRATI
     Siapa yang tak berantakan dengan datangnya pandemi. Sejak Maret 2020, kita dituntut untuk saling peduli, memutar otak demi bertahan hidup dan menjaga diri. Takdir yang amat mengejutkan bagi seisi dunia ini. Banyak perubahan terjadi. Bukan hanya diri kita. Hampir seluruh sektor terkejut dan mengalami penurunan selama masa pndemi. Sektor yang sangat terlihat yakni pendidikan, ekonomi, dan pariwisata.
     Di sektor pendidikan, kita, siswa-siswi Indonesia harus terkurung dan belajar dari rumah. Kita tidak bisa merasakan canda tawa bahagia di dalam kelas. Menjemput guru, menghapus papan tulis, memberi salam dengan kompak, semua aktivitas itu hanya menjadi hayalan dan harapan kita. Berikutnya sektor ekonomi juga merasakan dampak yang sangat besar dari datangnya pandemi Covid-19 ini.Â
Banyak perusahaan besar yang mengalami penurunan omset penjualan sehingga harus melakukan PHK besar-besaran, pegawai yang dirumahkan, dan sebagainya. Belum lagi adanya pemberlakuan PSBB hingga PPKM yang membuat munculnya kebijakan WFH (Work From Home) dan membatasi mobilitas karyawan. Sektor yang tak kalah terkena dampak juga yakni sektor pariwisata.
     Seperti yang kita tahu. Negara kita, Indonesia ini, merupakan negara dengan pesona alam yang luar biasa mengagumkan. Namun karena pandemi, destinasi wisata di Indonesia ditutup. Ada yang tak terawat lalu bangkrut. Ada yang masih dirawat tapi harus menjual salah satu aset, dan sebagainya. tidak hanya destinasi wisata nasional, lokal pun mengalami penurunan. Hal ini juga terjadi di sekitar kita. Tepatnya di destinasi wisata lokal Karang Hitam.
     Karang hitam merupakan sebuah objek wisata yang berada di kabupaten Pasuruan. Tepatnya terletak di tengah-tengah di  Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Untuk mencapai wisata ini, dari Jalan Pantura memakan waktu sekitar 15 menit dengan jarak tempuh kurang lebih 8,2 km. Pantai ini dinamakan Karang Hitam sebab, apabila air laut surut, bebatuan/karang di sana akan berwarna hitam.
     Karang Hitam terletak tepat di sebelah perusahaan pembangkit listrik bernama Indonesia Power. Dahulunya, di tempat ini sempat terjadi pengeboran dalam projek Indonesia Power, namun tidak dilanjutkan karena bornya selalu putus disebabkan karena karangnya yang terlalu keras.Â
Sebelum diberi nama Karang Hitam, tempat ini bernama Pantai Perawan. Pertama kali tercetus ide untuk menjadikan tempat ini sebagai objek pariwisata yaitu pada tahun 2018.Â
Pengelolaan tempat ini dipegang oleh KarangTaruna Desa Wates. Tidak ada pihak lain yang ikut mengelolanya. Para pemuda setempat sangat menerima dengan baik adanya inisiatif untuk menjadikan tempat tersebut sebagai tempat wisata. Bahkan, semua ikut berperan dalam membangun serta memublikasikan wisata Karang Hitam lewat media sosial.