Mohon tunggu...
Suci Aningsih
Suci Aningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at Semarang State University

Accounting Education Student at Semarang State University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulik Strategi Viva Kosmetik dalam Mempertahankan Eksistensi di Tegah Gempuran Brand Skincare Asing

14 Oktober 2024   14:37 Diperbarui: 14 Oktober 2024   14:38 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara mengenai skincare, dewasa ini puluhan brand skincare bermunculan di Indonesia. mulai dari brand lokal yang semakin eksis hingga brand luar yang sudah mulai menembus kancah perskincarean nasional. Munculnya brand skincare baru dengan mengusung formula unggulannya mulai menggeser merek-merek skincare pendahulu. Salah satu merek legend skincare Indonesia datang dari viva kosmetik, sebagai pelopor skincare pertama yang mengusung tagline “made in Indonesia”, produk viva kosmetik sudah berdiri selama 62 tahun dan tetap eksis bersaing dengan berbagai merek skincare lain. Menilik hal tersebut, mari kita lihat strategi apa yang diterapkan dalam manajemen bisnis viva kosmetik dalam mempertahankan kekuatan pasarnya.

Cocok untuk kulit tropis

Klaim dari viva kosmetik yang menyatakan bahwa produknya cocok digunakan untuk kulit wanita di daerah tropis menjadikan banyak masyarakat yang mempercayakan perawatan kulitnya terhadap produk ini. Sebagaimana yang kita tahu bahwa letak geografis Indonesia berada pada daerah tropis menjadikan klaim yang diangkat oleh viva sesuai dengan target pasarnya yaitu wanita Indonesia.

                                                 

Harga yang murah

Harga yang ramah dikantong menjadikan produk viva kosmetik mudah untuk dijangkau masyarakat dari berbagai lapisan pendapatan, harga yang ditawarkan oleh viva ini tetap menjamin kualitas yang ditawarkan, alias meskipun harganya murah tetapi kualitas produk viva tidak kalah dengan produk dari brand lain yang memiliki harga lebih tinggi. Dapat kita lihat dalam hal ini marketing viva kosmetik berfokus pada produk yang ditawarkan bukan pada brand ambassador yang mengiringinya. Jika kita amati dengan seksama pada kemasan viva kosmetik jarang sekali tertampang wajah artis-artis top nasional, bahkan hampir tidak ada produk yang menampilkan wajah brand ambassador di kemasannya. Hal ini dapat memangkas biaya pemasaran produk sehingga harga yang dijual tetap berada pada rentang yang terjangkau.

Simple packaging

Dapat kita ketahui bahwa viva menggunakan kemasan yang bisa dibilang biasa-biasa saja, bukan tanpa alasan penggunaan kemasan dengan bahan dan desain yang simple dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk packaging sehingga harga yang ditawarkan pun tetap ramah di kantong.

Fokus pada kualitas

Alih-alih mengikuti strategi marketing brand sejenis dengan menggunakan brand ambassador dari artis papan atas hingga artis k-pop yang sedang trend di pasaran, viva lebih berfokus pada riset untuk menghasilkan formula-formula terbaru yang dibutuhkan oleh konsumen setianya. Dengan adanya riset sesuai kebutuhan pasar ini menjadikan viva kosmetik tetap mengikuti jenis skincare dan make up yang dibutuhkan oleh pasar sehingga brand ini mampu bertahan hingga 62 tahun lamanya.

Online Marketing

Memasuki era serba digital viva merubah teknik promosinya dengan membuka store di beberapa e-commerce sehingga mempermudah pelanggan dalam menemukan produknya. Strategi pemasaran digital ini pun mampu meningkatkan jangkauan pelanggan yang lebih luas sehingga penjualan produk viva dapat meningkat.

Sampai saat ini produk dari viva kosmetik masih menjadi salah satu penguasa produk skincare dan make up lokal, strategi manajemen bisnis dari viva kosmetik mampu menjadikan brand ini bertahan di tengah gempuran brand-brand baru yang mulai masuk di pasar skincare Indonesia. Dengan lebih dari 500 varian kosmetik dan skincare, viva kosmetik selalu melakukan riset dan inovasi produk sesuai dengan trend dan kebutuhan pasar untuk dapat mempertahankan eksistensinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun