Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dapat Wangsit dari Padepokan Pringgondani, SBY-AHY Akan Dukung Ahok?

21 Februari 2017   11:20 Diperbarui: 21 Februari 2017   11:48 4379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Channel Youtube The News World

Tensi tinggi, emosi, perasaan mengharu biru sudah mulai menurun setelah berakhirnya  putaran pertama Pilkada DKI Jakarta. Meskipun KPU belum mengumumkan pemenangnya, tetapi berdasarkan  Quick  Count  dari beberapa lembaga survey, pasangan Ahok-Djarot berada pada posisi teratas  disusul  Anis Baswedan-Sandiaga Uno dan pasangan nomor satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  –Slyvina Murni pada posisi terbawah.

Banyak yang mengulas tentang kekalahan Agus yang digadang-gadang  menjadi Gubernur  DKI Jakarta , salah satunya karena faktor  ayahnya , Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang teramat baperan sehingga banyak mengundang antipasti.

Agus, sejak awal kemunculannya memang banyak dicibir, diremehkan dan di jadikan olok-olok karena dianggap terlalu dipaksakan ayahnya, masih bau kencur karena belum memiliki pengalaman dalam bidang politik. Tak bisa dipungkiri bahwa Agus yang menekuni dunia militer memang belum pernah terlibat dalam politik praktis meskipun ayah, ibu dan adiknya terjun sebagai fungsionaris Partai Demokrat.

Penilaian publik  sangat beralasan karena dalam kesempatan memaparkan  visi misi dan sejumlah rencana masa depan DKI Jakarta, Agus kelihatan masih tergagap-gagap dan tidak paham betul dengan Jakarta. Pun ketika  awal-awal debat cagub yang diadakan KPU, Agus terlihat susah payah meskipun pada debat kedua dan ketiga mulai memperlihatkan rasa percaya diri.

Tetapi publik dari yang mencibir beralih simpati ketika  berdasarkan  Qiuck  Count Agus berada pada posisi buncit, dengan ksatria ia menyatakan legowo dengan kekalahannya. Pidato penerimaan Agus inilah yang paling tidak langsung menaikkan reputasi Agus di mata publik. Agus yang masih hijau dalam dunia politik, sangat muda usianya, dengan lapang dada melakukan tradisi politik yang baik dengan pidato penerimaan kekalahannya. Dan memberikan ucapan selamat kepada kedua pasang rivalnya.

Pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Agus menjadi sosok yang terus di buru dan ditunggu langkah politiknya, apakah akan mengalihkan dukungan kepada pasangan Ahok-Djarot atau pilih mendukung Anies-Sandiaga. Sontak, sosok Agus dan ayahnya menjadi  pusat perhatian dan penantian kedua kubu yang akan berlaga head to head pada bulan April mendatang.

Makna di balik bertandang ke Padepokan Pringgondani

Sabtu kemarin  (18/2/2017) Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga besarnya  berlibur di Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah . Turut dalam rombongan  tersebut Ani Yudyohono, Agus Harimurti Yudhoyono, Aulia Pohan dan Hatta Radjasa.  Ayah dari Agus Harimurti tersebut , setelah turun dari Kereta Api Argo Dwipangga mengatakan bahwa ia beserta keluarganya akan  liburan ke Tawangmangu (Naik Kereta, SBY dan Keluarga Liburan di Tawangamangu)

Keluarga besar  Ketua Umum Partai Demokrat tersebut  kelihatannya  tidak hanya sekedar berlibur tetapi juga ada tujuan lain.

Hal itu terlihat dari status Facebook akun yang bernama  Pak Lurah  yang mengatakan bahwa  Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan  pergi ke Pertapaan  atau Pringgondani.

sumber : FB Pak Lurah
sumber : FB Pak Lurah
Pertapaan Pringgondani  khabarnya biasa digunakan sebagai wisata ziarah.  Dilihat dari namanya, memang pertapaan tersebut dahulu sering digunakan sebagai  tempat bertapa . Pertapaan Pringgodani ini merupakan petilasan Eyang Koconegoro.

Obyek wisata sejarah  yang dimiliki oleh Pemkab Karanganyar Jawa Tengah ini  terletak di sebelah barat lereng gunung Lawu pada ketinggian 1.300 meter dari atas permukaan laut, tepatnya berada di Desa Blumbang Kecamatan Tawangmangu.

Pringgondani sendiri  merupakan gabungan dari kata-kata: Pring (bambu=benda yang bisa dibuat apa saja, seperti manusia berbuat apa saja), Nggon (tempat) , dan Ndani (ndandhani=memperbaiki diri) . Jadi  pringgondani dimaknai sebagai   tempat bagi manusia untuk memperbaiki diri .

AHY bersama warga Blumbang (sumber foto : FB Pak Lurah)
AHY bersama warga Blumbang (sumber foto : FB Pak Lurah)
Jika memang benar rombongan tersebut ke pertapaan, sebagai orang Jawa saya maklum. Karena biasanya orang Jawa suka ziarah ke tempat-tempat yang dianggap keramat dan bertuah misalnya ke  pertapaan atau tempat  lainnya yang dianggap keramat dan bertuah.  Selain bertujuan untuk ziarah, biasanya  juga ada tujuan tertentu berkaitan dengan suatu hajat yang akan dilakukan. Misalnya  saat perasaan bimbang dan ragu masih menyelimuti, maka ziarah akan membantu untuk memantapkan pilihan hati. Ya, percaya tidak percaya, hal-hal seperti itu masih banyak ditemui di Jawa.

Perkiraan saya, bertandangnya keluarga besar Susilo Bambang Yudhyono tersebut juga  berkaitan dengan rencana besar dukungan Agus Harimurti Yudhoyono pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang akan dilaksanakan April mendatang.

Dilihat dari pilihan bertandang ke Padepokan Pringgondani  yang selama ini dimaknai sebagi tempat untuk memperbaiki diri, bisa jadi Agus bermaksud untuk menenangkan dan  memperbaiki diri setelah beberapa bulan terakhir disibukkan dengan Pilkada DKI Jakarta.

Dengan menenangkan diri tersebut, kemungkinan pilihan  yang  di ambil akan lebih baik  untuk  kemajuan Jakarta, kerukunan antar umat beragama dan yang paling penting tidak salah dalam memutuskan pilihan politiknya. Mengingat panasnya situasi politik Jakarta , terlebih hubungan ayahandanya dengan beberapa pesohor politik di tanah air yang semakin membara, Agus akan memberikan dukungan kepada Ahok-Djarot.

Agus akan memperbaiki hubungan politik dengan Ahok dengan memberikan dukungan politiknya karena mempertimbangkan dukungannya tersebut akan memperbaiki hubungan politik ayahnya setidaknya  dengan Ketua Umum PDIP, Megawati, Jokowi dan  Ahok .**

Solo, 21 Februari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun