Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Sederhana Atasi Nyeri Haid

27 Oktober 2016   11:29 Diperbarui: 27 Oktober 2016   11:42 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian wanita pernah mengalami nyeri haid menjelang menstruasi atau  saat menstruasi/ haid   berlangsung.  Ada yang hanya  merasakan nyeri menjelang  haid , sekitar 2-3 hari. Pada saat haid sudah datang, nyeri tersebut hilang.  Tetapi ada juga  yang merasakan nyeri tersebut sepanjang haid berlangsung. 

Saya sendiri, Alhamdulillah selama mendapatkan haid pertama kali sampai saat ini sudah menjadi ibu dari tiga anak, belum pernah merasakan nyeri haid. Jadi lumayan aman, nyaman dan tidak merasakan masalah  apa-apa.

Tetapi saya dulu pernah mempunyai teman yang merasakan nyeri luar biasa pada saat menjelang haid. Meskipun saya tidak ikut merasakan rasa nyeri tersebut, tetapi saya bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh teman saya. Hampir bisa dipastikan, setiap bulan menjelang mendapatkan tamu bulanan tersebut, teman saya akan merasakan sakit perut yang melilit, mulas pada bagian bawah sampai pinggang bahkan katanya nyeri dirasakan sampai paha. Selain wajah pucat pasi, tangannya tidak akan pernah lepas dari perut untuk menekan rasa nyeri tersebut. Tak jarang teman saya sampai menangis karena menahan rasa sakit.  Jika sudah tidak tahan lagi, biasanya teman saya akan tidur di UKS atau bahkan minta di antar pulang.

Membiasakan Minum Ramuan Tradisional

Saya beruntung lahir dan besar di  salah satu desa di Jawa Tengah  yang masih kental dengan kebiasaan tradisional, salah satunya kebiasaan minum jamu. Sejak simbah-simbah saya masih ada, mereka biasa mengkonsumsi jamu  sebagai minuman sehari-hari. Bagi orang Jawa, minum jamu  diyakini akan membuat badan segar, bugar, awet muda, jauh dari penyakit.  Selain itu, jamu  juga mudah dibuat sendiri karena bahan-bahannya tersedia di sekitar  rumah dan biasanya di tanam sendiri. Maka tidak heran jika dulu tanaman bahan baku  jamu seperti kencur, jahe, kunir, lempuyang, sereh, mudah dijumpai di kebun.

Sayapun sejak kecil sudah terbiasa minum  berbagai jamu seperti beras kencur, kunir asem, cabe puyang. Dan yang paling saya sukai adalah beras kencur karena rasanya sangat segar dan manis. Sejak remaja , saat saya dan sudah mendapatkan haid yang pertamakali, ibu selalu menyediakan jamu kunir asem untuk diminum.

Kebiasaan minum jamu kunir asem saat mendapatkan haid masih berlangsung sampai sekarang. Saya  jarang membeli jamu kunir asem karena lebih suka membuatnya sendiri.

Jamu Kunir Asem, Guna Mencegah Nyeri Haid dan Bau Amis

Pengalaman saya selama ini, dengan mengkonsumsi jamu kunir asem, saya terbebas dari nyeri haid.  Hal itu juga saya buktikan saat anak kedua saya mendapatkan haid pertama kali dan sempat merasakan nyeri haid. Setelah saya buatkan ramauan kunir asem, Alhamdulillah nyeri haid sudah tidak dirasakan lagi.

Membuat jamu kunir asam /kunir asem sangatlah mudah.

Bahan : kunir, asam jawa/asem jawa, gula jawa/gula merah, sedikit garam , air

Cara membuatnya:

-Ambil beberapa jengkal kunir , kupas dan cuci sampai bersih.

-Potong tipis-tipis atau kalau mau agak repot di parut halus

-Ambil satu genggam asem jawa (atau menurut selera)  dan gula merah sesuai selera

-Campurkan semua bahan tersebut dengan 2-3 gelas air bersih, tambahkan sedikit garam dapur

-Rebus semua bahan tersebut sampai mendidih.

-Ramuan kunir asem bisa di minum saat hangat , bisa pagi dan sore.

Mudah bukan?

Selain mencegah nyeri haid, ramuan kunir asem juga mencegah bau anyir/amis  darah haid. Sehingga saat mendapatkan haid tidak perlu  cemas lagi ada bau anyir yang menyeruak pada saat mencuci pembalut.

Kunir asem ini juga enak di minum sehari-hari, jika suka  dingin, bisa ditambahkan es batu , rasanya tetap nikmat dan segar.  Semoga bermanfaat. **

_Solo, 27 Oktober 2016_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun