Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa Kabar Kantong Belanja Plastik Berbayar?

3 Oktober 2016   19:49 Diperbarui: 3 Oktober 2016   20:20 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

Beberapa bulan yang lalu pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi pengunaan kantong plastik di Indonesia. Melalui Surat Edaran Dirjen KLHK No. SE/8/PSLB3/PS/PLB.0/5/2016 tentang Pengurangan Sampah Plastik Melalui Penerapan Kantong Belanja Plastik Sekali Pakai Tidak Gratis, diputuskan kantong plastik tidak lagi gratis tetapi berbayar 

Sebelumnya, pelaksanaan ujicoba tersebut berlangsung selama Februari sampai Mei 2016. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan hasil monitoring dan evaluasinya. Yaitu terdapat penurunan penggunaan kantong plastik sebesar 25-30 persen selama masa uji coba 3 bulan pertama. Tercatat ada 87.2 persen masyarakat menyatakan dukungan terhadap kebijakan KLHK tersebut. Dan hampir 100% yaitu 91.6 persen bersedia membawa kantong belanja sendiri dari rumah.

Pelaksanaan Kebijakan Dirjen KLHK

Sejak diberlakukan SE Dirjen KLHK tersebut, praktis setiap  belanja ke ritel modern, bisa dipastikan tidak ada kantong plastik yang gratis. Saat membayar di kasir, biasanya kasir akan menanyakan apakah bersedia menambah ongkos untuk kantong plastik atau tidak. Jika tidak bersedia, ada kasir yang memberikan secara gratis dengan mengatakan, ”Kami berikan kantong plastik gratis ya , Bu”. Tetapi ada pula yang tidak memberikan kantong plastik jika kita tidak bersedia membayarnya.

Secara pribadi, kebijakan penerapan aturan kantong plastik berbayar tersebut sangat bagus karena mengedukasi diri sendiri dan keluarga untuk menghemat pengunaan plastik dengan membawa kantong plastik sendiri atau kantong kain untuk belanja. Selain lebih hemat, juga otomatis mengurangi  sampah non organik. Dengan plastik berbayar, mendorong kami untuk untuk selalu membawa kantong plastik sendiri ke manapun pergi. Buat jaga-jaga kalau membutuhkan kantong plastik sewaktu-waktu.

Kantong Plastik Berbayar Menghilang

Sayangnya kebijakan kantong plastik berbayar tidak bertahan lama. Saya sendiri mengalami diminta membayar kantong plastik hanya beberapa bulan saja, paling tidak sampai bulan Mei 2016 lalu. Saya masih ingat betul, sekitar bulan puasa sampai saya belanja bulan September lalu, kantong plastik sudah tidak berbayar lagi alias gratis.

Tidak hanya berlaku di satu ritel modern tetapi saya mengalami di beberapa ritel modern di kota Solo. Bukan ritel modern kecil, tetapi justru ritel modern  sangat besar yang memberikan kantong plastik secara cuma-cuma kepada para pelanggannya. Justru ritel modern kecil yang sampai sekarang masih memberikan tawaran kantong plastik berbayar.

Saat saya menanyakan tentang kantong plastik yang digratiskan tersebut, hanya di jawab kasir dengan bilang, ”Sudah tidak lagi, Bu.

Saya tidak tahu apakah KLHK telah menghentikan kebijakan kantong platik berbayar tersebut atau belum. Atau apakah ujicoba KLHK tersebut dianggap sudah selesai dan dihentikan. Yang jelas sudah ada peritel modern di Kota Solo yang tidak mematuhi kebijakan tersebut.

Dalam situasi seperti itu, mau tidak mau  kita sendiri yang harus mengontrol dan mengingatkan diri sendiri dan keluarga untuk selalu memegang komitmen untuk mengurangi sampah plastik dengan membawa kantong plastik sendiri atau menolak kantong plastik yang diberikan pihak ritel saat belanja.**

_Solo, 3 Oktober 2016_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun