ADB mengambil  seting Kadipaten Pajang yang masuk wilayah Mataram. Cerita yang diangkat sederhana tetapi disisipi edukasi tentang bencana. Tokoh utamanya adalah Raditya putra Tumenggung Jaya Lengkara dan  Sekar Kinanthi, kembang desa yang menjadi idaman laki-laki,  putri tunggal pak Lurah Desa Jatisari.
Yang menjadi daya tarik dalam ADB  yang juga menjadi keunggulan cerita tersebut, romansa yang dibumbui dengan edukasi. Cara menyampaikan pesan dan  memberikan pemahaman tentang tanda bencana dan langkah-langkah cepat dan tepat yang harus dilakukan saat bencana sangatlah halus. Orang yang mendengarkan akan lebih mudah mengingatnya manakala mendengarkan tanda bencana  di desa Jatisari  melalui penuturan Raditya yang pasti dibenak yang mendengarkan adalah sosok yang tampan, tinggi besar, kulit bersih,  ya seperti pangeran-lah.
Air sungai berubah panas, hewan berkeliarana, udara pegap,menjadi gambaran tanda-tanda bencana yang diisyaratkan oleh alam. Dan ini akan mudah diingat oleh masyarakat.
ADB  merupakan cerita bersambung , yang direncanakan sampai 50 episode. Tiap episode berlangsung selama 30 menit. Disiarkan di 20 stasiun radio. Untuk  saat ini ADB baru bisa dinikmati di 18 radio  yang tersebar  berbagai daerah dan dua radio komunitas.
Wilayah Jawa Tengah:
CJDW FM 107 Mhz Boyolali, pukul 19.30-20.00
Radio H FM 89,6Mhz Karanganyar, pukul 19.00-19.30
Merapi Indah FM 104,9Mhz
SPS FM 96,6Mhz Salatiga, pukul 19.00-19.30
Studio 99 FM 95,5 Mhz Purbalingga pukul 16.30-17.00