Keempat, MMAT menyediakan pendidikan tanaman atsiri, pengolahan, pemanfaatan dan hilirisasinya sejak dini. Sekolah alam akan memfasilitasi keinginan untuk mengenal  rangkaian proses tersebut.
Kelima, MMAT  menyediakan pelatihan -pelatihan pengetahuan produksi minyak atsiri dan pemanfaatannya . Melalui Balai Latihan Ketrampilan  (BLK) produksi minyak atsiri dan pemanfaatnya ,Balai latihan budidaya tanaman atsiri , balai latihan peneliti dan pengembangan minyak atsiri.
Keenam, biaya masuk MMAT sangat terjangkau dan tidak memberatkan. Dengan tawaran wisata edukasi  yang dipadukan dengan wisata alam, pengunjung tidak akan merogoh kocek terlalu dalam. Kepuasan pengunjung menjadi hal utama yang dipegang oleh pengelola.
Ketujuh,  pilihan berwisata ke MMAT  adalah paket hemat dan seru.  Ke  MMAT sekaligus bisa mengunjungi  tempat wisata lainnya di Tawangmangu. Berkunjung ke MMAT bukan wisata yang sia-sia karena  pengunjung tidak  hanya akan merasakan berwisata ke MMAT saja tetapi juga bisa mengunjungi beberapa tempat wisata lainnya di Tawangmangu. Grojongan sewu atau Candhi Cetho juga Pabrik gula Tasikmadu menjadi kawasan wisata alternative yang satu jalur menuju MMAT.
Menarik bukan? Jika masih belum jelas, bisa menghubungi pengelola di  Musium Atsiri Indonesia, Rumah Rempah Colomadu, atau menghubungi no telpon  62 271 697693, email info@rumahatsiri.com atau FB Rumah Atsiri.
Buruan, silahkan perdalam informasinya sambil menunggu Museum Minyak Atsiri Tawangmangu di buka untuk umum. **
_Solo, 30 Agustus 2016_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H