Di internal Kementerian, AT melakukan efisensi yang gila-gilaan. Misalnya terkait dengan anggaran kunker di Kementerian ESDM yang mencapai  1 trilyun setiap tahun. Begitu AT masuk, ia sangat murka ketika tahu dalam setahun Kementerian ESDM hanya sekitar 8 kali kunker tetapi bisa membutuhkan biaya ratusan milyar. Pada akhirnya AT bisa melakukan efisiensi  dan penghematan uang negara.
AT juga  melakukan berbagai strategi dilakukan guna melakukan penataan  dan memaksimalkan potensi alam di Indonesia yang selama ini banyak digerogoti mafia migas.  AT tidak akan memberikan kesempatan mafia migas kembali mengeruk keuntungan dari kekayaan Indonesia
Ketiga, PT Freeport terancam bangkrut  dengan Re-negosiasi yang ditempuh AT
Salah satu langkah penting dan cepat yang dilakukan AT adalah melakukan Re-negosiasi Freeport. Hingga saat ini proses  renegosiasi perpanjangan Freeport belum dimulai. Pemerintah masih terus mengodok kebijakan tersebut. Terkait dengan renegosiasi dengan Freeport, permintaan pemerintah salah satunya ada pembangunan  smelter  yang harus dipenuhi sebelum renegosiasi tentang kontrak.  Tugas itu dibebankan kepada Sudirman Said( SS) tetapi sampai sekarang, setahun, belum ada hasilnya. Justru kemungkinan besar SS kalah dengan manajemen Freeport.
Nah, inilah yang akan dilakukan oleh AT. Ia akan melakukan renegosiasi terkait dengan kontrak Freeport dengan Indonesia. Kedepan tambang emas di Papua yang selama ini menjadi sumber uang bagi  bangsa lain akan dipangkas. Mau tidak mau kebijakan AT yang menakutkan tersebut membuat pihak-pihak lain  terancam  dan tidak membiarkan pria kelahiran Padang tersebut terus menduduki kursi  Kementerian ESDM
Keempat, Keahlian AT diperebutkan banyak Negara
AT mengambil  kuliah di S2 dan S3-nya diselesaikan di A&M Texas University. Prestasinya yang kinclong membuat  karirnya mulus.  Ia menempuh berbagai jenjang karir dengan spesialisasi bidang perminyakan dan pengeboran. Prestasinya  berkilau  dan menjadi soroton di negeri Paman Sam itu. Berkat keahliannya, ia mempunyai  3 hak paten yang di pegang terkait eksplorasi sumberdaya alam. Tak pelak lagi, banyak Negara yang tergiur dan bersemangat untuk menariknya dan membujuknya menjadi warga Negara. Tidak hanya Amerika Serikat saja.
Seperti pengakuan dari teman dekat  AT, bahwa benar AT memang pernah memegang kewarganegaraan AS namun TIDAK PERNAH. Sekali lagi ia TIDAK PERNAH  melepaskan kewarganegaraan Indonesia.  AT  bahkan tidak sekalipun mengunakan paspor yang dikeluarkan dari AS. Ia selalu bepergian dengan mengunakan paspor Indonesia. Hanya saja karena berdasar Undang-Undang Indonesia tidak mengakui kewarganegaraan ganda secara otomatis kewarganegaraan Indonesianya gugur. Meski demikian Arcandra meyakinkan bahwa sebelum pelantikan dirinya menjadi Menteri, segala proses administrasi sudah dilakukan. Dan itu tentu saja sangat bisa dipercaya. Tidak mungkin seorang Jokowi akan gegabah menunjuknya menteri kalau memang benar AT warga Negara AS.
Kelima, AT menjadi ancaman bagi kerahasiaan  sebuah Negara
Salah satu prestasi gemilang AT adalah mampu menciptakan tehnologi  yang juga digunakan  oleh  salah satu militer di Negara tetangga. Kerahasiaan kekuatan  dan kelemahan militer Negara tetangga  tersebut  jelas diketahui oleh AT yang memang  pembuatnya. Hal ini bukan hal yang dianggap remeh. Negara tersebut berkepentingan untuk mengamankan kerahasiaan atas nama kedaulatan bangsanya. Hingga mau tidak mau, mempunyai alasan untuk berkeberatan jika AT menjadi  menteri di tanah airnya sendiri. Untuk itu  lebih mudah jika AT di todong dan dijatuhkan dengan isu kewarganegaraan ganda seperti saat ini.
Dan sayangnya, justru para anak bangsa sendiri  yang bersemangat memanfaatkan  hal tersebut untuk menekan AT dan berusaha agar AT mundur dari  jabatan Menteri ESDM.  Mereka tidak tahu kalau di balik semua itu, justru pihak Negara tetangga yang tepuk tangan, sorak sorai dengan hembusan paspor AS yang dimiliki AT. Negara tetangga tidak perlu turun tangan langsung karena orang-orang Indonesia sendiri yang diprediksikan akan mengembosi AT. Dan muaranya, AT diharapkan akan lengser dari jabatan Menteri ESDM dan akan balik ke Negara  tetangga tersebut.