Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dr Arcandra Tahar, Inilah Calon Pengganti Sudirman Said

27 Juli 2016   10:57 Diperbarui: 27 Juli 2016   11:12 2808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : aktualita.co

Hampir bisa dipastikan, hari ini (Rabu, 27/7), Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan reshuffle kabinet jilid II.  Setelah cukup lama berhembus kabar Presiden akan melakukan perombakan kabinet, rupanya hari ini mendekati penghujung bulan Juli 2016 menjadi pilihan yang baik untuk mengumumkannya.

Sejumlah nama menteri sudah diprediksi  akan diganti, dan mendekati keakuratan manakala semalam sejumlah menteri dipanggil ke istana presiden setelah sejak beberapa hari yang lalu dilarang berpergian ke luar negeri.

Dari sumber kompas.com, setidaknya ada sembilan nama yang kemungkinan besar akan merelakan kursi menterinya di gantikan oleh tokoh lain. Dari Sembilan nama tersebut, salah satunya tercatat nama Sudirman Said (SS) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Nama SS masuk bursa menteri yang akan diganti bukan hal yang mengejutkan. Karena kiprahnya sebagai Menteri ESDM  tidak luar biasa bahkan cenderung membuat ‘hangat’ kabinet kerja Jokowi.

Hubungan SS dengan Rizal Ramli (RR) Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman terendus kurang harmonis. Bahkan RR tidak hanya sekali mengeluh tentang SS yang terkesan jalan sendiri, padahal mestinya Menteri ESDM di bawah koordinasi Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman. Tetapi sejumlah kebijakan yang diambil SS diakui RR jalan sendiri.

SS juga tercatat cukup kontroversial. Ia harus menerima banyak kritik manakala melontarkan gagasan  soal proses divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI ). Kebijakannya banyak  dinilai kalangan pengamat sebagai kebijakan yang rawan permainan jika dilakukan melalui penawaran perdana umum saham atau Initial Public Offering (IPO). Ia juga telah mengeluarkan izin eksport konsentrat tanpa membayar jaminan pembangunan pabrik pengolahan pemurnian (smelter)  yang diperuntukkamn bagi PTFI . Padahal jumlah dananya cukup besar yaitu USD530 juta.

Menurut informasi, SS nanti akan digantikan seorang professional muda yaitu Dr Arcandra Tahar. Dikalangan dunia internasional, Dr Arcandra Tahar bukan nama baru, ia dikenal dan disegani. Sementara dikalangan dalam negeri, belum cukup terkenal, bahkan banyak yang baru tahu kali ini.

Arcandra saat ini berprofesi sebagai Presiden di Petroneering Houston di Texas, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang energi dan minyak. Ia juga pernah  menjabat sebagai Presiden di Petroneering, Arcandra memiliki posisi sebagai Principal Horton Wison Deepwater Inc sejak Oktober 2009 hingga Oktober 2013. Juga pernah bekerja di AGR Deepwater Development System Inc, di  Hydrodynamics Lead Floa TEC LLC dan berbagai perusahaan internasional lainnya.

Lulusan S1 Teknik Mesin ITB ini melanjutkan S2 dan S3 di Amerika dan setelah lulus kuliah bekerja di berbagai perusahaan internasional.

Meski menghabiskan banyak waktu di LN, tetapi Arcandra sangat peduli dengan kondisi tanah airnya. Kemampuan dan pengalamannya selama melanglang buana di LN ia dedikasikan untuk berkontribusi terhadap masalah di dalam negeri. Ia menjadi teman diskusi Presiden Joko Widodo terkait persoalan tambang, minyak, hasil bumi dan kekayaan alam di Indonesia. Soal Natuna yang sempat terombang-ambing dalam pengelolaannnya, Dr Arcandra-lah turut sumbang saran. Ia salah satu actor di balik kesuksesan negoisasi dan keberhasilan Presiden untuk menguasai kembali. Sehingga eksplorasi dilakukan secara onshore(pengeboran darat) bukan offshore(pengeboran lepas pantai).

Melihat segudang pengalaman Dr Arcandra, tentulah ia sosok yang tepat bila benar mengantikan SS. Dan pastinya jika benar terpilih, pilihan Presiden Joko Widodo tentunya sudah dengan pertimbangan yang matang, demi kemajuan bangsa Indonesia terutama mengotimalkan potensi sumber daya energy demi kemaslahatan umat. Semoga. **

_Solo, 27 Juli 2016_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun