Pernik-pernik apa yang menarik menjelang akhir bulan ramadhan di kota bapak/ibu? Di kota Solo, salah satu yang menarik dan selalu ada, setidaknya dalam 15 tahun terakhir ini adalah adanya jasa penukaran uang baru kaki lima. Kalau jasa penukaran uang baru di Bank Indonesia, itu sudah biasa. Tetapi kalau jasa penukaran uang baru di jalanan itu cukup unik.
Biasanya minggu kedua menjelang lebaran, puluhan warga yang biasa mencari pendapatan sampingan tahunan dengan membuka jasa penukaran uang, sudah antri di Bank Indonesia yang berlokasi di Gladak, samping selatan kantor Balai Kota di Jalan Jendral Sudirman. BI membuka jasa penukaran uang baru dari hari Senin-Kamis, dari pertengah bulan Juni sampai akhir bulan. Selain BI, sejumlah bank juga melayani penukaran uang baru, yaitu BRI, Mandiri, Bank Jateng, dan BNI.
Antrian luar biasa panjang, mengular, ratusan orang biasa setiap pagi mengantri. Karena pasti antrian panjang, tidak mengherankan banyak yang sejak subuh sudah datang ke BI untuk mengambil antrian yang bukanya pagi. Mereka rela berdesakan, dengan sabar mengantri untuk mendapatkan no urut yang disediakan hari itu juga. Saya sendiri pernah berniat untuk antri, tetapi urung karena melihat antrian sampai mencapai 500 orang. Membayangkan mengantri saja sudah bikin meriang hehehe.
Antrian Panjang, Pilih Tukar Uang di Jalanan
Saat lebaran, sebagian umat muslim suka dan terbiasa untuk membawa uang pecahan baru untuk dibagikan kepada saudara, tetangga, ponakan, cucu, dll. Rasanya ada perasaan senang saat melihat uang baru yang masih mulus, bersih dan tebal diterima cucu/ponakan, tetangga dengan wajah suka cita. Apalagi saat anak-anak yang menerima, hampir dipastikan akan tertawa gembira sambil mengibar-ngibarkan uang tersebut dan mengucap, “ hore, uang baru…”
Maka tak heran jika, sebelum lebaran, orang-orang biasa menukarkan uang baru untuk jagan-jagan(jaga-jaga) mengisi amplop yang akan di bagi-bagi.
Antrian panjang untuk menukarkan uang di BI dan sejumlah bank lainnya, kerap membuat orang-orang yang sibuk lebih suka memanfaatkan jasa penukaran uang di jalanan atau jasa penukaran uang baru kaki lima. Selain tidak perlu mengantri, tinggal tukar uang dengan memberikan jasa 10 persen.
Makanya jasa penukaran uang baru terbilang laris manis. Sehingga tak mengherankan jika cukup banyak yang akhirnya memanfaatkan moment tahunan ini untuk menambah penghasilan.
Jasa Penukaran Uang Baru di Jalanan
Para penjual jasa penukaran uang baru biasa membuka lapak di beberapa jalan utama di Solo yaitu Jalan Slamet Riyadi, jalan Jendral Sudirman dan ruas jalan lain misalnya sepanjang jalan di sekitar alun-alun utara. Juga beberapa di jalan lain. Tetapi yang biasanya banyak yaitu mangkal di jalan Slamet Riyadi. Bukan pemandangan aneh, jika jarak penjual jasa penukar uang baru hanya beberapa meter saja, antara 2-5 meter. Itu karena banyaknya jasa penukar uang baru. Tua,muda, laki, perempuan yang menjajakan jasa tukar uang baru tersebut.
Biasanya mereka sudah mengelar lapak dari pagi sekitar jam 09.00 sampai sore menjelang buka puasa. Untuk yang buka malam hari hampir tidak ada, karena setelah magrib, biasanya sudah tidak ada orang yang memanfaatkan jasa yang mereka tawarkan.
Uang pecahan yang disediakan dari pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000. Penjual jasa biasa mengepak uang sejumlah seratusan ribu sehingga memudahkan orang yang akan menukar uang dalam jumlah kecil Rp 100.000.
Komisi yang dipatok, semua sama yaitu 10 persen untuk semua pecahan uang baru. Biasanya orang-orang sudah tahu komisi tersebut, karena dari tahun ke tahun belum mengalami perubahan. Jadi kalau mau tukar uang Rp 100.000, menyediakan yang Rp 110.000, demikian juga kelipatannya.
Biasanya H-7 sampai lebaran mereka ramai di kunjungi warga yang membutuhkan penukaran uang baru, karena sudah banyak warga yang mudik ke Solo atau hendak mudik ke kota di luar solo. Setelah lebaran sekitar 5-7 hari juga masih ada yang membuka lapak, meskipun tidak sebanyak sebelum lebaran.
Jasa yang mereka tawarkan cukup mengiurkan , yang jelas bisa menambah pendapatan dan sambil mengisi waktu sambil menunggu berbuka puasa. **
_Solo, 26 Juni 2016_
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI