Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demi Maju Sebagai Balon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Remehkan Jokowi?

26 Maret 2016   11:11 Diperbarui: 27 Maret 2016   13:06 5434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="sumber foto: kompas.com"][/caption]

Yusril Ihza Mahendra, salah satu bakal calon penantang Ahok dalam bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 terus melaju.

Niatnya kelihatan sudah bulat sekali, tak pantang menyerah dan  terus berupaya agar jalan menuju kursi DKI  Jakarta 1 melaju mulus. Berbagai cara dilakukan, seperti bertemu dengan sejumlah bakal calon gubernur yang berniat maju menantang Ahok juga bertemu pimpinan partai politik.

Lobi-lobi menjadi salah satu jurus andalan Yusril untuk mendapatkan dukungan. Ya, Yusril berharap bisa didukung partai politik untuk ikut berkontes dalam Pilkada DKI Jakarta setahun mendatang. Ia tidak seberani Ahok yang mantap melaju lewat jalur independen.

Salah satu andalan Yusril untuk terus percaya diri dan mantap  bakalan bersaing dengan Ahok dan sukur-sukur terpilih mengantikan Ahok  karena  ia merasa lebih unggul dari bakal calon lainnya termasuk lebih unggul dari Ahok sendiri. Keunggulannya adalah ia sudah pernah menduduki jabatan penting sebagai menteri.  Hanya Adhyaksa Dautl yang pernah menjabat sebagai menteri  di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono  (SBY) sebagai  Menteri Pemuda dan Olahraga Kabinet Indonesia bersatu Jilid 1 periode 2004 – 2009.

Sementara untuk bakal calon lainnya seperti Ahmad Dhani, Sandiaga Uno, si Wanita Emas Hasnaeni Moien,  bahkan Ahok sendiri belum pernah mencicipi rasanya menjadi menteri.    

Yusril pernah menjadi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Menteri Hukum dan Perundang-undangan, serta Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada kabinet pemerintahan yang lalu. Tercatat ia mengemban tugas sebagai menteri untuk tiga orang presiden yaitu kala presiden Abdurahman Wahid, Megawati dan SBY.

Dalam Kabinet Pemerintahan Indonesia,  21 Oktober 2004 – 9 Mei 2007 dengan Presiden Abdurrahman Wahid, ia menjabat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Kemudian sebagai  Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada pemerintahan Megawati di Kabinet Gotong Royong . Saat SBY menjabat presiden , Yusril kembali terpilih menjadi Menteri Sekretaris Negara , meskipun pada akhirnya direshuffle dan digantikan besan SBY, Hatta Rajasa.

‘Keunggulan’ Yusril tersebut digadang-gadang mampu menjadi magnet bagi pemilih di DKI Jakarta sehingga mau memilihnya sebagai gubernur saat Pilkada 2017 mendatang.

Kenapa Meremehkan Jokowi?

Percaya dirinya yang besar  berdasarkan pengalaman pernah menjadi menteri selama tiga kali, Yusril Ihza Mahendra  bahkan mengatakan kalau mestinya npenduduk DKI Jakarta berterimakasih kepadanya karena ia yang memiliki kapsitas nasional mau menangani permasalahan daerah. Seperti kutipan dari kompas.com,  Yusril mengatakan"Begini, mestinya Anda berterima kasih sama saya. Ada yang memiliki kapasitas nasional, tetapi mau menangani permasalahan daerah," kata Yusril, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun