[caption caption="sumber foto : pojoksatu.id"][/caption]
Selama ini, setidaknya yang saya tahu, mainan action figure yang dijual adalah  tokoh superhero seperti Spiderman, Batman, Superman, Wonder Women,  Cat Women, Ultraman.  Atau tokoh mainan yang lucu dan menghibur semacam Donald Bebek, Mickey Mouse, Doraemon, dll.
Setahu saya, tidak hanya anak kecil yang menyukai mainan action figure tersebut, tetapi remaja, orang dewasa juga ada yang suka mengoleksinya.
Mainan tersebut memang bagus, lucu dan mengesankan dan rasanya wajar  untuk dimiliki dan dikoleksi.  Untuk mainan action  dengan tokoh superhero, bisa jadi bisa menjadi semacam teladan yang baik terutama  bagi anak. Asalkan orangtua bisa mendampingi dan menjelaskan tentang tokoh superhero tersebut. Kebaikan dan keteladan yang harus di contoh tetapi bukan kemampuan terbang, merayap di dinding atau mencakar laksana  Cat Women. Karena kalau tidak dijelaskan, bisa-bisa anak kecil menirukan tokoh superhero yang terbang sehingga meloncat dari ketinggian. Dll
Untuk mainan tersebut diatas wajar untuk dikoleksi, tetapi apa jadinya jika ada mainan action figure dengan tokoh-tokoh penjahat Indonesia? Ya, beberapa hari ini, publik dihebohkan dengan mainan action figure tokoh penjahat yang  dijual di berbagai situs jual beli online.  Bahkan salah satu TV swasta pernah membahas mainan action figure dengan tokoh penjahat  yang baru-baru ini beredar. Tokoh-tokoh jahat yang dijual itu  tersebut  adalah terpidana kasus kanibal Sumanto, Robot Gedek,  hingga pembunuh berdarah dingin dari Jombang, Ryan.
Action figure ini dijual ini membuat  kehebohan karena yang dijual adalah figure penjahat nyata yang ada di Indonesia dan sempat membuat berang, marah dan murka publik karena perbuatan mereka.
Pembuat  mainan action figure yang diberandol  dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp 200 ribuan dan Rp 300 ribuan tersebut meuliskan peringatan 17+, yang artinya tidak untuk dikonsumsi anak-anak. Selain itu, ada penjelasan tentang kejahatan yang dilakukannya.
Meskipun kelihatannya telah ada penjelasan mainan untuk usia 17 tahun keatas, tetapi tetap membuat kekhawatiran banyak pihak.
Wajar dan memang harus dikhawatirkan beredarnya mainan dengan tokoh penjahat tersebut. Â Apa jadinya jika anak-anak maupun remaja atau juga orang usia 17+ Â merasa terinspirasi dari tokoh jahat tersebut dan menirukan kejahatannya?
Bagi saya, tokoh Sumanto  Kanibal yang pernah makan jenasah, Ryan Jombang yang psikopat  pembunuh berantai, kemudian ada Robot Gedek yang terkenal karena kejahatan sodominya , bukan mainan action figure yang layak untuk diperlihatkan, perdagangkan dan dipopulerkan apalagi dijadikan barang koleksi.
Meskipun, bisa jadi saat ini mereka sudah insyaf dan menjadi lebih baik, tetapi menokohkan tokoh jahat bukan hal yang wajar dan justru berbahaya. Tidak ada gunanya meskipun misalnya mengoleksi mainan action figure tersebut untuk menjadi pengingat. Cukup di ingat dalam ingatan kita saja, tidaklah perlu sampai mengoleksi mainan tersebut. Kalau sampai dilihat dan ‘jatuh’ ke tangan dan pada waktu yang salah, bisa jadi akan memberikan ‘inspirasi’  yang salah.