Jokowi seakan menjawab, saat ini pemerintahnnya fokus pada pembangunan infrastuktur karena infrastruktur itu padat modal dan jangka panjang. Ia juga menegaskan, sejak awal pemerintahnya, bahwa buruknya infrastruktur menjadi hambatan utama pertumbuhan ekonomi, sehingga perbaikan infrastruktur dibutuhkan agar biaya produksi, transportasi, distribusi bisa diminimalisir. Jadi, pemerintahannya saat ini  serius memperhatikan pembangunan infrastruktur. Tentu saja bukan infrastruktur asal-asalan tetapi  yang berkualitas, bermanfaat dan bebas dari korupsi.
Sikap Jokowi mengingatkan kita,  bahwa saat pembangunan Wisma Atlet, kondisi perekonomian tidak sedang sulit, sehingga uang trilyunan bisa mengelontor ke proyek tersebut. Karena kondisi perekonomian tidak sulit, apakah itu yang menyebabkan  saat pemerintahan SBY dengan seenaknya merencanakan proyek bernilai fantastis  di tanah yang menurut Balitbang PU  adalah tanah labil, yang akhirnya proyek tersebut  tidak ada manfaatnya sama sekali dan tersandung kasus?  Bukankah uang trilyunan tersebut mestinya bisa untuk subsidi rakyat atau untuk program lain yang lebih bermanfaat pak Beye?
Ach , entahlah, mungkin saat itu SBY terlalu keseringan bikin album sehingga tidak memperhatikan proyek yang tengah direncanakan para menterinya.**
Â
_Solo, 19 Maret 2016_
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI