Terlalu over percaya diri
Karena tidak tahan untuk menumpahkan rasa gembira dan suka cita plus keinginan untuk menuntaskan dan memuaskan  post power syndrome-nya, melalui PD, ia mengungkapkan bahwa PD hendak mencalonkan Bu Ani sebagai presiden.
Hanya karena merasa di cintai dan didukung rakyat dari empat propinsi, PD percaya diri untuk mengusung presiden. Padahal jelas-jelas  jauh dari kemungkinan Bu Ani mendapat dukungan dari masyarakat. Apalagi membandingkan dengan Hilary  Clinton, yang mencalonkan diri  sebagai presiden Amerika Serikat, mengantikan suaminya  Bill Clinton, Presiden AS ke 42.
Jika Nurhayati  Ali Assegaf, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf meyakini bahwa pengalaman Ani selama 10 tahun mendampingi SBY bisa menjadi modal besar (kompas.com), saya rasa ia keliru dan kepedean.  Apalagi ia menambahkan, "Bahkan, Ibu Ani Bisa lebih hebat dari Hillary Clinton," kata Nurhayati.
PD mungkin lupa bahwa , Hillary Clinton, bukan hanya mendampingi suaminya, sejak awal memang terlibat dalam politik praktis, pernah menjadi senator hingga Menteri Luar Negeri AS. Artinya , selain sebagai Ibu Negara , dua kali masa jabatan, ia juga benar-benar seorang politikus yang mempunyai banyak pengalaman.
Menurut saya, jika memang PD mau mengusung Calon Presiden, hendaknya menimbang, memilih dan mencermati dengan serius, sebelum melempar wacana yang mungkin malah hanya menjadi selingan  atau sekedar bahan pergunjingan atau cemoohan.
Karena belum tentu elektabilitas  seorang mantan Ibu Negara itu tinggi.  Kalau untuk kapasitas, bisa jadi bisa ditempa sambil jalan, tetapi itu juga belum tentu  pas sebagai seorang presiden.
Lantas, kalau terus mengaungkan Bu Ani, sudah siapkan PD menjadi bahan ledekan?
_Solo, 16 Maret 2016_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H