Karena sikap tegas Jokowi tersebut , DPR semakin terbelah, terlihat pada penundaan rapat paripurna DPR yang seyogyanya akan dilakukan Kamis (18/2/2016) tetapi ditunda.
Moment Pertemuan Dengan Pimpinan DPR Akan menjadi Pembuktian Kerja Jokowi untuk Rakyat
Rencananya, hari ini , Senin (22/2/2016), Jokowi akan menerima pimpinan DPR. Agenda yang dibicarakan adalah rapat konsultasi dengan Presiden membahas perkembangan rancangan UU(sumber CNN Indonesia 22/2/2016). Salah satu pembahasan tentang kelanjutan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menurut saya, moment pertemuan itu menjadi salah satu penentu nasib RUU KPK karena esok hari , Selasa(23/2/2016) DPR akan mengadakan rapat paripurna untuk memutuskan ‘nasib’ kelanjutan pembahasan revisi UU KPK.Â
Pada kesempatan tersebut Jokowi akan membuktikan kepiawainya dalam memberikan argumentasi yang kuat tentang kepastian revisi UU KPK.
Jokowi tidak akan memasrahkan nasib KPK, tidak akan diam saja saat lembaga antirasuah tersebut diobok-obok dan dilemahkan dengan cara yang halus melalui RUU KPK.
Melihat besarnya desakan untuk tidak melanjutkan revisi UU KPK, kemungkinan besar Jokowi memilih untuk menghentikan pembahasan RUU KPK.  Ia memilih untuk tidak melanjutkan pembahasan RUU KPK. Dan menghentikan keresahan publik. Ia akan mengambil sikap tegas meskipun mesti berhadapan dengan parpol  yang mengantarkannya menjadi presiden. Karena Jokowi memilih berada di pihak rakyat , bekerja untuk kenpentingan rakyat daripada bekerja untuk kepentingan parpol.  ***
Â
_Solo, 22 Februari 2016_
gambar: kartun.inilah.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H