Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belum Punya Keturunan? Tak Ada Salahnya Rutin Minum Ramuan Jahe

18 Februari 2016   10:25 Diperbarui: 18 Februari 2016   10:50 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat musim penghujan seperti ini, minuman hangat yang menyehatkan menjadi salah satu pilihan untuk menghangatkan badan. Tubuh tidak hanya membutuhkan rasa hangat  dari minuman tetapi juga  membutuhkan  terjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

Tak mau repot-repot, saya memilih jahe sebagai minuman hangat kami. Jahe selain digunakan sebagai bumbu masak, tetapi juga sangat cocok diramu menjadi minuman hangat. Kandaungan senyawa minya atsiri yang ada di dalam jahe mampu memberikan kehangatan. Apalagi akhir-akhir ini hidung saya sering mampet.

Jahe  yang bahasa latinnya Zingiber officinale sangat mudah di dapatkan dan juga di tanam. Saya sendiri mempunyai beberapa batang jahe yang  segaja saya buang ke pot  dan saya biarkan tubuh dan besar sendiri. Makanya saya bilang sangat mudah menanamnya, karena dibiarkan saja, jehe tetap hidup dan tumbuh besar.

Tetapi, kalau tidak mau repot-repot menanamnya, cukup membeli di pasar atau diwarung sayuran, karena  rempah rimpang ini selalu tersedia karena sering dibutuhkan.

Sebagai penghangat badan yang diseduh menjadi minuman, cukup mudah membuatnya. Setelah jahe dibersihkan, digeprak /dimemarkan kemudian di rebus sampi mendidih. Kemudian tambahkan gula batu  dan sedikit gula merah lalu teteskan  jeruk nipis atau ditambahkan irisan jeruk nipis. Bagi yang menyukai aroma jahe tetap tajam dan lebih enak, pilihan jahe bakar juga menarik. Sebelum diseduh dengan air putih panas, jahe terlebih dahulu di bakar sampai warnanya berubah  menjadi layu dan coklat. Baru kemudian di campur dengan air panas, gula batu, gula merah dan irisan jeruk nipis.

Selain sebagai penghabat badan, ramuan jahe tersebut juga terbukti mampu menyembuhkan sakit batuk. Saya terbiasa mengobati batuk saya dengan minuman jahe selain terkadang dengan jeruk nipis atau kencur segar.

Selain untuk penghagat badan dan obat batuk, jahe juga sering digunakan sebagai pengusir mabuk perjalanan. Tak heran karena jahe mempunyai  kandungan anti mual sehingga efektif untuk mencegah mabuk perjalanan.

Kandungan  jahe yang terdapat senyawa cineole dan arginine  juga  dipercaya  bermanfaat bagi laki-laki karena bisa mengatasi ejakulasi dini.  Selain itu senyawa yang terkadung di dalam jahe juga mampu merangsang ereksi, berfungsi mencegah kemandulan dan tentunya memperkuat daya tahan sperma.

Maka tak heran jika orang-orang terdahulu, generasi bapak saya suka mengkonsumsi jahe sebagai salah satu minuman favorit. Entah karena jahe atau tidak, setidaknya bapak saya telah membuktikan mampu mempunyai keturunan 10 orang. Dan kita juga banyak mendengar bahwa orang terdahulu bisa mempunyai banyak keturunan, dan jarang yang tidak subur.

Maka, tak ada salahnya bila mencoba menjadikan jahe sebagai salah satu minuman yang disediakan di rumah.  Apalagi jahe mempunyai beragam manfaat.

Kalau tidak mau repot membuat ramuan segar, ya beli yang sudah diolah menjadi bubuk jahe, tak kalah segar kok.

Manfaat lainnya, bisa digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, morning sicknes bagi ibu hamil, bisa mencegah kaker usus, obat sakit kepala, mengobati rematik dll.

 

Semoga bermanfaat.

 

_Solo,  18 Februari 2016_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun