Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pantai Drini Gunungkidul, Coba Rasakan Sensasinya..

30 Desember 2015   15:08 Diperbarui: 30 Desember 2015   15:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan kami dari Solo cukup lancar. Saat berangkat pukul 06.10 WIB, jalanan masih lumayan sepi karena hari libur, belum banyak warga yang beraktivitas di luar rumah.


Dari Solo, rombongan kami, Minggu lalu, mengambil jalan lewat Kabupaten Sukoharjo, yaitu Tawangsari-Kelir lalu di sambung jalan yang masuk wilayah kabupaten Klaten tepatnya masuk Desa Nanggulan Cawas-sambung ke selatan masuk Jenthir-terus ikuti jalan tanjakan lewat sampai Sambeng- Semin dan lanjutkan mengikuti jalan besar tersebut. Ada banyak penunjuk jalan sebelum menuju Pantai Drini. Tidak hanya plang penunjuk arah tetapi juga beberapa orang ada di jalan-jalan perempatan sambil menunjukan arah yang kita tuju. Jangan malu bertanya karena banyak sekali pantai yang tersebar di Gunungkidul sehingga kalau mau tetap sampai tujuan Pantai Drini ya bertanyalah saja.

Memasuki Pantai Drini, kami disambut cuaca cukup menyengat, meskipun hari belum terlalu siang. Hawa panas terasa menusuk kulit tetapi berkurang saat angina sepoi-sepoi merambat halus memberikan kesegaran dan menguarkan aroma laut yang khas.
Sederetan penjual ikan wader, udang, rumput laut, ikan tengiri sudah sibuk dengan pengorengan yang baunya menusuk hidung mengaduk-aduk perut. Meskipun ingin singgah, tetapi rasanya kurang pas saat baru sampai sudah menjelajah kuliner.


Singkatnya, kami segera meluncur ke pantai , tak sabar untuk merasakan dinginnya air laut yang ombaknya acapkali berdebur memamerkan keindahan pantai dan lembutnya pasir putih yang tampak keperak-perakan saat mata memandang dari kejauhan.
Dibanding dengan pantai di Gunungkidul lainnya, Pantai Drini menarik karena cukup aman. Kedalaman laut tidak mengkhawatirkan karena ada pulau kecil di tengahnya. Ombak yang besar tidak mencapai pinggir pantai karena panatai terbagi menjadi dua bagian. Ada semacam karang-karang yang menghalangi laju ombak besar sampai ke pinggir pantai. Di Pantai inilah dulu kabarnya banyak terdapat tumbuhan santigi (Pemphis Acidula) atau lebih dikenal dengan sebutan drini. Konon pohon drini bisa digunakan sebagai penangkal racun ular berbisa.

Terletak di Desa Banjarejo Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta , pantai ini menawarkan wisata laut yang mengasikkan dan lain daripada yang lain. Kenapa? Jarang kan, dipantai kita bisa bermain dayung dan ban seperti di water park. Ya, disalah satu sisi pantai ini terhalangi batu karang besar, sehingga anak-anak kecil , remaja bersama orang dewasa bisa bersenang-senang menyewa perahu karet dan ban bekas untuk bermain air layaknya di kolam renang atau water park. Cukup aman dan menyenangkan. Kalaupun perahu terbalik atau saat duduk diatas ban tanpa segaja terbaik, lautnya tidak dalam sehingga relative aman.


Saat bermain air, hati-hati jangan sampai ketelan air laut karena asin sekali, apalagi saat tanpa segaja air masuk ke mata. Waduh, pedih sekali. Satu lagi, kalau kulit tidak tahan, sesudah bermain air ada yang kulitnya bentol kemerah-merahan dengan rasa gatal dan pedih. Lebih baik membawa minyak gosok sehingga usai bermain air bisa digunakan untuk mengosok kulit yang kemerahan untuk mengurangi rasa gatal.

Urusan mandi, ada banyak kamar mandi disekitar pantai. Meskipun tidak cukup bersih tetapi lumayan untuk membersihkan badan. Dengan tariff Rp 3000-4000/orang, cukup untuk mandi bersih.

Usai bermain air, biasanya perut lapar. Nah, disepanjang pantai ini banyak deretan warung makan dengan beragam menu miniman dan makanan. Untuk minuman, salah satunya degan utuh segar menjadi pilihan untuk meredakan rasa haus. Hanya Rp 12.000/butirnya. Untuk makanan tersedia dari menu instan seperti mie goring/rebus sampai lauk ikan bakar/goreng, ayam , ca kangkung dll. Untuk oleh-oleh, cumi goreng, ikan goreng, wader goreng, keripik rumput laut menjadi pilihan yang bisa dibeli. Cukup terjangkau harganya, hanya Rp 15.000 untuk ¼ kg ikan, udang tepung, wader keripik rumput laut. Dan Rp 20.000/ seperempat kg untuk cumi goreng tepung.Murah meriah, anda bisa mencicipi dulu sebelum memutuskan untuk membelinya. Pedagangnya ramah dan tak keberatan kok.

 

_Solo, 30 Desember 2015_

foto. dok pribadi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun