Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mitoni Menantu Pak Jokowi, Kenapa Harus Curiga?

30 Desember 2015   08:47 Diperbarui: 30 Desember 2015   16:19 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian proses berikutnya  dengan upacara memasukan telur ayam dan cengkir gading(kelapa gading muda berwarna kuning). Si Calon Ayah memasukan telur ayam mentah ke dalam sarung/kain yang di kenakan oleh Si Calon Ibu melalui perut sampai pecah kemudian menyusul kedua cengkir gading di teroboskan dari atas ke dalam kain yang di pakai istrinya. Cengkir tersebut ditampani (diterima) calon nenek. Makna dari prosesi ini sebagai harapan semoga si jabang bayi akan lahir dengan mudah tanpa ada halangan

Proses yang juga dilakukan yaitu  pemotongan benang yang dililitkan di perut Si Calon Ibu dengan maksud agar kelahiran jabang bayi berjalan dengan lancar dan selamat.

Menurut  orangtua saya, ada yang ‘berbeda’ dalam menghitung kehamilan sehingga ada yang berbeda saat upacara Mitoni. Ada yang melaksanakan upacara Mitoni saat kehamilan usia tujuh bulan tua (memasuki usia delapan bulan) karena menurut tradisi Jawa mitoni sendiri berasal dari kata pitu atau tujuh. Sehingga dimaknai tujuh tua (usia kandungan cukup umur 7 bulan). Tetapi ada yang memaknai kalau pelaksanaan upacara Mitoni itu saat usia kehamilan memasuki usia 7 bulan.

Artinya saat sudah genap usia kehamilan 6 bulan dan masuk bulan ketujuh. Misalnya saat Mbak Selvi Ananda menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanggal 26 Desember lalu melaksanakan upacara Tingkepan atau Mitoni. Ada yang berpandangan negative, curiga, berprasangka buruk karena menghitung menikah bulan Juni tetapi bulan Desember sudah Mitoni. Kalau dihitung memang terkesan baru 6 bulan (Juni sampai Desember) tetapi kok sudah Mitoni?  

Menurut pendapat saya, yang pernah ‘diupacarani’ Ngapati, Tingkepan/Mitoni (saat mengandung anak pertama) tidak ada yang patut dicurigai dari acara Tingkepan/Mitoni mantu Pak Jokowi. Kenapa? Kalau mengunakan kebiasaan Tingkepan sekaligus Mitoni yang dilakukan saat usia kandungan 6 bulan atau masuk usia 7 bulan sebenarnya tidak ada yang aneh atau mencurigakan.

Mbak Selvi Ananda dan Mas Gibran Rakabuming Raka menikah tanggal 11 Juni 2015. Tepat tanggal 11 Desember kemarin genap 6 bulan. Artinya tanggal 12 Desember sudah memasuki bulan ketujuh. Sehingga saat Tingkepan sekaligus Mitoni tanggal 26 Desember, sudah dua minggu di usia kehamilan 7 bulan.

Wajar saja jika tanggal 26 Desember lalu, Mbak Selvi sudah Tingkepan/Mitoni karena memang sudah masuk ke usia kandungan 7 bulan. Nggak ada yang aneh, mencurigakan atau tidak wajar. Saya sih menghitungnya berdasarkan adat  Jawa, ya sudah waktunya, sudah genep itungan dino (cukup hitungan harinya), hitungan masuk usia kandungan istri Mas Gibran tersebut. Jadi, kenapa harus curiga?

Smoga calon jabang bayinya Mas Gibran-Mbak Selvi, calon cucu pertama Pak Jokowi lahir dengan spontan,  selamat, diberikan kelancaran dan kemudahan, lengkap.  Bayi dan Ibunya diberikan kesehatan. Kelak  bayi yang dilahirkan menjadi anak sholeh/sholehah, menjadi kebanggan keluarga dan kita semua. Amin YRA. Nderek binggah.

---

_Solo, 29 Desember 2015_

foto. BeritaIntrik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun