Bagi penggemar buku, rasanya tidak menolak jika mendapatkan buku-buku yang dicari dengan harga murah meriah dan boleh ditawar lagi. Apalagi buku-buku yang dicari termasuk langka dan tidak mudah didapatkan di toko buku. Meskipun sebagian besar buku yang ditawarkan buku bekas atau loakan tetapi masih bisa dibaca dan dinikmati isinya.
Taman Buku dan Majalah Alun-Alun Kraton Surakarta, menawarkan bermacam buku lama dengan harga terjangkau bahkan murihh (karena murah sekali). Taman buku ini terletak di sebelah utara alun-alun utara Kraton Surakarta atau sebelah utara Pasar Klewer. Mudah sekali mencarinya. Tak jauh dari Jalan Slamet Riyadi, jalan utama kota Solo, dari arah barat (menuju komplek Balai Kota) persis di depan Bank BCA, belok kiri melewati jalan dengan naungan pohon-pohon beringin besar tak lebih dari 200 meter ambil kiri jalan. Di situlah letak Taman Buku dan Majalah Alun-Alun Kraton Surakarta.
Puluhan kios pedagang buku tersebar di lokasi taman buku yang tidak terlalu luas ini. Hampir semua kios menjual buku-buku yang sembilan puluh persen buku bekas dan sisanya buku baru yang biasa di jual di toko buku. Bermacam jenis buku, non fiksi dan fiksi. Dari buku sastra, politik, ekonomi, sosial, ketrampilan, pelatihan, dll sampai novel dewasa/remaja/anak, komik, majalah, dll. Komplit sekali, tinggal pilih. Kios ini mulai buka sekitar pukul 09.30 sampai sore Pk 16.00. Para pedagang bisa menjual murah karena mendapatkan buku-buku dengan harga murah, berasal dari persewaan buku (yg mungkin bangkrut atau memperbarui buku-bukunya) atau dari pedagang/pengepukl buku yang biasa membeli buku/majalah dari rumah-rumah.
Tidak berlebihan saya mengatakan kalau beragam buku langka juga ada, silahkan anda melihat-lihat dan membolak-balik tumpukan buku, anda akan terkejut saat menemukan buku langka yang mungkin sudah tidak bisa dibeli di toko buku. Bahkan salah satu rekan saya(dulu bos di kantor) , pengoleksi buku langka, yang sekarang menjadi salah satu deputi Presiden Jokowi, mempunyai ratusan koleksi buku langka di rumahnya. ia mendapatkan buku-bukunya dari Taman Buku dan Majalah tersebut. hanya saja pada waktu itu sebelum ada penataan pedagang yang di sediakan kios di taman buku, pedagang buku mengeloar dagangan di sepanjang jalan arah alun-a;un utara, tepatnya di jalan jalur lambat. Di bawah teduhnya pohon beringin yang berumur puluhan tahun menjulang tinggi besar, para pecinta buku biasa memuaskan dahaganya di situ.
Jangan ragu untuk membongkar mencari buku, terkadang kita menemukan buku yang kita cari ditumpukan bawah. meskipun terkadang buku-buku yang kita cari sudah bulukan(kotor, jelek) bahkan sampulnya hilang. Yang penting isisnya masih oke saja. Jangan sungkan menawar, meskipun harga yang ditawarkan sudah murah. Asal sesuai dengan kesepakatan, buku bisa dibawa pulang. Saya biasa menawar buku-buku yang saya inginkan setelah mencari beberapa buku sekaligus. Oya, kalau membeli banyak buku lebih enak sekalian menawarnya. Jadi sekian buku kita tawar sekian. Pedagang juga kelihatan lebih senang seperti itu.
Foto. Dok pribadi
_Solo, 20 Oktober 2015_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H