Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Yuk Cari Buku Langka di Taman Buku Alun-Alun Kraton Solo

20 Oktober 2015   12:11 Diperbarui: 20 Oktober 2015   12:27 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi penggemar buku, rasanya tidak  menolak jika mendapatkan  buku-buku yang dicari dengan harga murah meriah dan boleh ditawar lagi. Apalagi buku-buku yang dicari termasuk langka dan tidak mudah didapatkan di toko buku. Meskipun sebagian besar buku yang ditawarkan buku bekas atau loakan tetapi masih bisa dibaca dan dinikmati isinya.

Taman Buku dan Majalah Alun-Alun Kraton Surakarta, menawarkan bermacam buku lama dengan harga terjangkau bahkan murihh (karena murah sekali). Taman buku ini terletak di sebelah utara alun-alun utara Kraton Surakarta atau sebelah utara Pasar Klewer. Mudah sekali mencarinya. Tak jauh dari Jalan Slamet Riyadi, jalan utama kota Solo, dari arah barat (menuju komplek Balai Kota) persis di depan Bank BCA, belok kiri melewati  jalan dengan naungan pohon-pohon beringin besar tak lebih dari 200 meter ambil kiri jalan. Di situlah letak Taman Buku dan Majalah  Alun-Alun Kraton Surakarta.

Kios buku berjejer menawarkan koleksi bermacam buku, sebagaian besar buku bekas.

Puluhan kios pedagang buku tersebar di lokasi taman buku yang tidak terlalu luas ini. Hampir semua kios menjual buku-buku yang sembilan puluh persen buku bekas dan sisanya buku baru yang biasa di jual di toko buku. Bermacam jenis buku, non fiksi dan fiksi.  Dari  buku sastra, politik, ekonomi, sosial, ketrampilan, pelatihan, dll sampai novel dewasa/remaja/anak, komik, majalah, dll. Komplit  sekali, tinggal pilih.  Kios ini mulai buka sekitar pukul 09.30 sampai sore Pk 16.00. Para pedagang bisa menjual murah karena mendapatkan buku-buku dengan harga murah, berasal dari persewaan buku (yg mungkin bangkrut atau memperbarui buku-bukunya) atau dari pedagang/pengepukl buku yang biasa membeli buku/majalah dari rumah-rumah.

Untuk mendapatkan buku yang diinginkan, jangan sungkan membokar tumpukan buku

Tidak berlebihan saya mengatakan kalau beragam buku langka juga ada, silahkan anda melihat-lihat dan membolak-balik tumpukan buku, anda akan terkejut saat menemukan buku langka yang mungkin  sudah tidak bisa dibeli di toko buku. Bahkan salah satu rekan  saya(dulu bos di kantor) , pengoleksi buku langka, yang sekarang menjadi salah satu deputi Presiden Jokowi, mempunyai ratusan koleksi buku langka di rumahnya. ia mendapatkan buku-bukunya dari Taman Buku dan Majalah tersebut. hanya saja pada waktu itu sebelum ada penataan pedagang  yang di sediakan kios di taman buku, pedagang buku mengeloar dagangan di sepanjang jalan arah alun-a;un utara, tepatnya di jalan jalur lambat. Di bawah teduhnya pohon beringin yang berumur puluhan tahun menjulang tinggi besar, para pecinta buku biasa memuaskan dahaganya di situ.

Novel lama ini saya temukan sudah dengan sampul yang dibikin penjualnya,sampul asl isudah hilang

Jangan ragu untuk membongkar mencari buku, terkadang kita menemukan buku yang kita cari ditumpukan bawah. meskipun terkadang buku-buku yang kita cari sudah bulukan(kotor, jelek) bahkan sampulnya hilang. Yang penting isisnya masih oke saja. Jangan sungkan menawar, meskipun harga yang ditawarkan sudah murah. Asal sesuai dengan kesepakatan, buku bisa dibawa pulang. Saya biasa menawar buku-buku yang saya inginkan setelah mencari beberapa buku sekaligus. Oya, kalau membeli banyak buku lebih enak sekalian menawarnya. Jadi sekian buku kita tawar sekian. Pedagang juga kelihatan lebih senang seperti itu.

Sebagai contoh, novel 5 sekawan yang baru masih diatas Rp 25.000 (di toko buku), dengan mudah bisa kita dapatkan di bawah Rp 5.000 atau Rp 4.000 saja. Ya tentunya novel bekas. Novel karya Sydney Sheldon, Danniell Steel, dll bisa dibawa dengan membayar Rp 10.000. Buku-buku langka berkisar Rp 20.000-25.000. Murah bukan?

Foto. Dok pribadi

_Solo, 20 Oktober 2015_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun