Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FR] Tiket Mudik dari Surga

14 Juli 2015   22:18 Diperbarui: 14 Juli 2015   22:34 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku tersenyum, mengendurkan pelukanku.
Kupandangi kedua gadis kecilku. Perlahan kuraba wajah keduanya. Aku masih sangat ingat wajah manis Maryam dengan hidung mancungnya yang mengemaskan. Wajah lucu Aisyah dengan pipi tembemnya.
“Iya, iya sayang. Insyaallah kita mudik.” Kataku cepat menjawab harapan Aisyah.
“Tapi, Bu?” tanya Maryam.

Ku acungkan amplop yang terasa tebal di tanganku sambil mengurai senyum, “Alhamdulillah, Nak, ada malaikat yang berbaik hati memberikan rejeki bagi kita untuk pulang ke desa. Kita pulang, Nak,” ujarku riang dan terasa ringan.
Maryam sontak memelukku. Linangana air matanya terasa membasahi bahuku. Isakan lirihnya terasa lega dan penuh kebahagiaan. "Tiket dari surya," ucapnya bergetar.

Kuraba lagi wajah kedua belahan jiwaku ini. Ingatanku melayang kepada Simbok di desa. Wajahnya terasa dekat di hatiku. Wajah Mas Supri, suamiku sempat berkelebat tetapi cepat kusingkirkan. Lelaki itu telah tega meninggalkan kami bertiga setelah kecelakaan yang merengut sinar kehidupanku dua tahun yang lalu.

Simbok, kami akan pulang. Anak dan cucumu akan pulang menutaskan kerinduan padamu. Maafkan anakmu Mbok, seruku dalam hati. Smoga engkau tetap menerimaku dalam keadaan seperti ini.
“Cepatlah bebenah, kita akan mudik,” bisikku kepada Maryam.

Aku berdiri sambil berpegangan tembok, mengukur kakiku mencari lemari pakaian. Kami harus segera bersiap untuk pulang ke desa. Entah mengapa kali ini mataku terasa terang, meski kenyataanya gelap tetap menyelimutiku.***

_Solo, 14 Juli 2015_

 

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun